Terlalu Lama

Terlalu Lama

Namaku Vallenia Azahra biasa dipanggil Zahra. Saat ini aku duduk dibangku SMA kelas 11. Pagi ini aku melangkahkan kakiku menuju kelas dengan begitu malas. Sampai diambang pintu tiba-tiba ada seseorang yang merangkul ku dari belakang. Sehingga membuat langkahku terhenti.
" Pagi Zahra malas banget jalanya." Ucapnya dengan tersenyum manis padaku.
Akupun mengangkat kepalaku untuk melihat wajahnya dan ternyata dia adalah Aldo teman sekelasku dari kelas 7 SMP hingga kelas 11 SMA sekaligus dia adalah orang yang aku suka. Sudah hampir empat tahun aku punya perasaan terhadapnya namun tak terbalas,dan masalahku adalah aku hanya bisa menunggunya dan berharap bahwa dia akan mengungkapkan perasaanya padaku suatu saat nanti.
" Pagi,tapi gak usah sok manis gitu deh makin jelek tau. " balasku padanya sambil melepaskan rangkulanya.
Aku lalu menuju ke bangku ku.
" Pagi Zahra." Sapa una padaku.
" Pagi." Jawabku dengan lemah.
Tak lama kemudian bel masukpun berbunyi,dan pelajaran pertamapun dimulai.
Jam pelajaran pertama berakhir disaat bel istirahat berbunyi.
" Zahra ke kantin yuk." Ajak Una.
" Nggak ah aku males." Balasku.
" Yaudah deh aku ke kantin dulu ya mau titip sesuatu nggak.? " Pamit dan tanyanya.
" Emm..boleh air mineral satu ya." Balasku dengan senyuman.
" Ok. " jawabnya.
Una pun berlalu pergi meninggalkan ku. Setelah itu tiba-tiba Aldo datang menghampiri ku.
" Nggak ke kantin.? " Tanyanya.
" Nggak,kenapa.? " Jawab ku.
" Nggak papa,nanti malam keluar yuk ke pasar malam. " Ajaknya.
Belum sempat aku menjawab tiba-tiba Dewi menghampiri kami.
" Al ikut aku yuk ke kantin." Ajaknya sambil menarik lengan baju Aldo.
Dewi adalah mantan kekasih aldo yang juga teman sekelas kita,dan aku merasa dia masih memiliki perasaan terhadap Aldo.
" Ok,yuk. " Jawabnya.
" Aku pergi dulu ya." Ucapnya padaku.
" Oh.. Ok." Jawab ku padanya.
Setelah Aldo pergi Una pun datang.
" Nih airnya." Ucap Una.
" Thank's ya. " Jawabku sambil tersenyum.
Una lalu duduk disampingku.
" Sabar ya Ra." Nasehatnya padaku.
" Tenang aja,udah biasa kok. Aku juga udah mau lupain dia dan aku akan ngejauhin dia." Jawab ku sambil sedikit tersenyum.
" Kenapa kamu nggak lakuin itu dari dulu sih,kenapa baru sekarang coba.Tapi tenang aku bakal bantuin kamu ok." Balas Una.
Aku hanya menjawabnya dengan anggukan. Bel pulang pun berbunyi,aku langsung bergegas keluar kelas. Dibawah pohon yang rindang di depan sekolah aku menunggu jemputan.
" Mama lama banget sih nggak datang datang." Gerutu ku.
Namun sudah beberapa menit tidak ada yang datang untuk menjemput ku.
" Oh ya aku lupa kalau mama kan nggak bisa jemput,cari ojek didepan aja deh." Bicara ku sendirian.Tiba-tiba Aldo datang menghampiri ku,sehingga membuat langkahku terhenti.
" Yuk naik aku antar pulang." Ajaknya.
" Nggak usah." Jawab ku.
" Udah nggak papa." Balasnya.
Belum sempat menjawab,aku melihat Una yang melintas di depan kami dengan mengendarai motor.
" Una tunggu." Panggil ku yang membuat dia terhenti.
" Aku pulang sama Una aja ya,nggak papa kan.?" Ucap ku pada Aldo.
" Oh.. ok nggak papa." Jawabnya.
Akupun bergegas pergi meninggalkan Aldo. Aku tidak bisa pulang bersama Aldo karena aku ingin usaha ku untuk melupakanya berhasil.
Malam ini langit terlihat sedikit mendung, aku pun memutuskan berbaring diatas kasur karena besok hari minggu jadi aku tidak perlu repot mengerjakan tugas. Tak lama kemudian tiba-tiba mama masuk ke kamar ku.
" Zahra udah dijemput Aldo tuh ,katanya ngajak kamu keluar." Ucap mama.
" Dijemput perasaan...... " Ucapanku terhenti setelah aku ingat bahwa Aldo tadi di sekolah mengajak ku pergi ke pasar malam.
" Udah sana ganti baju kasian dia udah jemput . " Ucap mama.
Mama lalu pergi meninggalkan ku dan aku lalu bergegas ganti baju. Selesai berganti baju aku lalu menemui Aldo. Setelah aku berada di depanya, Aldo langsung berpamitan kepada mama ku tanpa bertanya padaku apakah aku sudah siap.
Sampai disana kami lalu memutuskan untuk berjalan jalan. Didalam perjalanan hanya kebisuan yang terjadi diantara kita berdua.
" Duduk disitu yuk." Ajak Aldo yang memudarkan kebisuan diantara kita.
" Oh.. yuk. " Balasku.
Kami pun duduk tepat didepan komedi putar.
" Tunggu sini bentar ya." Pamitnya dan lalu bergegas pergi.
Tak lama kemudian Aldo pun kembali dengan kembang gula ditanganya.
" Nih." Ucapnya.
" Makasih." Balasku.
Kita pun menikmati kembang gula masing-masing,dan keheningan kembali terjadi.
" Kenapa harus kayak gini sih.? " Ucapan ku dengan pelan,namun masih dapat didengar oleh Aldo.
" Apanya.?" Tanyanya
" Emmmm nggak papa. " Balas ku.
" Beneran nggak ada papa.? " Tanyanya kembali.
Mungkin saat ini aku harus menyatakan cinta karena aku tak mau menunggu terlalu lama,menunggunya untuk menyatakan perasaanya.
" Emmm.. boleh tanya sesuatu nggak.?" Ucapan ku.
" Boleh tanya aja." Balasnya.
" Apa sih arti hubungan kita selama ini Al, dan apa artinya aku bagi kamu. Terkadang kamu mencoba untuk mendekati aku dan kenapa kamu marah jika aku dekat dengan cowok lain,kalau memang kamu nggak ada perasaan keaku. Cukup sampai disini sikap kamu seperti itu selama ini keaku, karena itu buat aku sakit. Dan jujur sikap kamu yang seperti itu, buat aku berharap sama kamu selama ini. Dan saat ini aku ingin berhenti berharap kalau kamu punya perasaan yang sama seperti aku. “ Ucapanku padanya.
Belum sempat Aldo menjawabnya tiba-tiba hujan turun. Kami lalu berlari menuju mobil. Didalam mobil aku hanya bisa terdiam karena aku merasa canggung untuk menghadapinya kali ini. Entah apa yang difikirkanya saat ini. Tapi tak lama kemudian Aldo mencoba bicara padaku.
" Zahra..." Panggilnya yang membuat ku menatap matanya.
Saat ini kita benar-benar saling memandang. Dia lalu menarik tanganku kemudian menggenggamnya.
" Aku sayang kamu Zahra, aku benar- benar sayang kamu." Ucapnya.
 Maaf kalau aku udah bikin kamu sakit hati dan maaf  baru bisa mengatakanya sekarang sehingga membuat kamu harus nunggu lama. Maaf kalau aku membuat kamu kayak orang bodoh selama ini. Aku takut jika aku mengatakan perasaanku yang sebenarnya, suatu saat nanti aku bisa kehilangan kamu. " Ucapan Aldo membuat mataku memanas.
" Apa arti dari kata-kata kamu barusan Al.? " Tanya ku.
Aldo langsung menarik ku dan menenggelamkan wajahku didadanya yang bidang itu.
“ Aku Nembak kamu Zahra sayang,dan aku mau kita jadian .  “ Ucapnya.
" Terimakasih udah mau mengatakanya... sayang ." Balas ku lirih.
Semenjak hari itu kami berpacaran dan hari-hari ku sangat indah karena kehadiranya.Saat itu pula Aldo menjadi sangat perhatian dan sangat menyayangi ku,kami pun sangat bahagia.
Jangan pernah takut untuk mengungkapkan perasaan jepada seseorang karena kita tidak tau bagaimana hasilnta jika kita tidak mencobanya.
Nama : Indah Dwi Wahyu W
Kelas : XI AKUNTANSI 2

Absen : 14

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN ABSTRAK BIDANG ARTIKEL

Ayah

Koala Kumal