Senior dan Junior

Senior dan Junior
Mentari pagi menyapa lagi dihari senin, Serly bangun dan membalas sapaan si mentari dengan senyuman yang penuh kegembiraan. Ia bangun dan bersiap untuk pergi mencari Ilmu. "Ibu Serly berangkat sekolah, Assalamu'alaikum" pamit Serl. Wa'alaikum salam, belajar dengan baik nak". "Siap bu!".
Serly adalah anak seorang penjual nasi dan buruh tani. Walaupun Ia dari keluarga yang sederhana, Serly tak pernah patah semangat ataupun gengsi. Hal itulah yang membuat Serly semakin semangat belajar dan meraih prestasi agar agar Ia bisa membanggakan kedua Orang tuanya dan menunjukan pada dunia kalau Orang biasa bisa menjadi luar biasa. Sebuah awal yang baik Ia diterima di SMK ternama didaerahnya. Ia juga merupakan seorang anak pramuka, Ia sangat senang dan cinta dengan pramuka sejak Ia duduk dibangku SD,SMP, dan SMK hingga sekarang ini. Ia termasuk anak yang aktif khususnya di pramuka jadi tak mengherankan jika ia memiliki banyak teman. Serly sangat dikenal dengan anak yang riang dan gembira. Karena kecintaannya terhadap pramuka, Ia memutuskan untuk mengikuti suatu Organisasi didaerahnya yaitu SAKA (Satuan Karya). Ia mengikuti Organisasi itu bersama temannya yang sering Ia sebut Uswa. Ia bersama temannya selalu mengikuti latihan kepramukaan di Organisasi itu setiap hari minggu pagi. Menurut teman-teman barunya di Organisasi tersebut juga Kakak seniornya Serly adalah anak yang selalu tersenyum, semangat dan menjadi penyemangat untuk mereka.
Tiga bulan sudah Serly bergabung di Satuan Karya (SAKA) dan itu selalu berjalan baik-baik saja. Namun tidak selamanya semua kegiatannya akan berjalan mulus, tetapi suatu saat dia akan mengalami sebuah rintangan. Waktu itu, Serly sudah dalam keadaan kurang sehat."Bu, Serly berangkat latihan dulu, serly sudah ditunggu Uswa didepan". Sambil mencium tangan sang Ibu Serly berpamitan. Sang Ibu mengetahui bahwa anaknya sedang sakit, sang Ibu pun mencoba mencegah Serly  pergi latihan.
"Serly jangan paksakan dirimu, lihatlah keadaanmu sekarang kamu pucet nak, Ibu yakin Kakak seniormu tak akan menghukummu hanya karena izin latihan minggu ini".
 "Tidak bu, Serly tidak apa-apa jangan khawatirkan keadaan Serly"
"Baiklah nak, Ibu izinkan Kamu tetap ikut latihan tetapi sarapanlah dulu!"
"Iya bu, tapi sarapannya nanti kalau sudah pulang dari latihan, Assalamu'alaikum bu.."
"Wa'alaikum salam, hati-hati nak!"
"Siap bu"
Dengan segera Serly, menghampiri Uswa yang sudah menunggunya "Maaf ya! Uswa membuat Kamu menunggu. "Its Ok". Mereka berangkat latihan bersama. Sampai di Pangkalan atau tempat mereka latihan pramuka, seperti biasa mereka saling berjabat tangan dengan teman-teman yang lain. "Hey kak Serly! Kakak sakit ya?". Kata kak Anin. "Aku baik-baik saja kok, cie.. Kak Anin perhatian sama Serly" jawab Serly dengan santainya. "Priiiiit..." suara peluit sebagai tanda dimulainya apel pembukaan latihan, kemudian dilanjutkan kegiatan PBB (Peraturan Baris Berbaris). Semua berbaris dengan rapi dan disiplin. Apel selesai PBB dimulai "Untuk barisan didepan Saya SIAP GRAK!" aba-aba dari kak Afri. "Kenapa harus kak Afri sih". Keluh Uswa dalam hati. Kak Afri adalah seorang Kakak senior di SAKA tersebut yang memiliki sifat tegas, disiplin, cuek dan jutek. "Ya Allah,, kuatkan Hamba hingga latihan PBB ini selesai, jangan biarkan Hamba pingsan!" permohonan Serly, karena Ia sudah merasa tidak kuat lagi Ia merasa lemas, wajahnya semakin memucat, keringat dingin mengalir, pusing dan seakan Ia akan terjatuh. Tetapi Ia terus menahan keadaannya. Kegiatan PBB terus berjalan.
"Periksa kerapian!", " Siap" dengan kompak dan serentak Serly dan teman-temannya.
"Ada yang sakit?!"
"Tidak". Ketika semuanya menjawab dengan kompak dan serentak, Serly menjawab "Ada" namun kak Afri tak mengetahuinya. Ketika ada aba-aba "Hadap kanan! Balik kanan grak!". Konsentrasi Serly mulai menurun semua posisi teman-temannya benar, tetapi posisinya sendiri yang salah. "Hey! Posisinya apa? Kamu yang dipojok belakang hadap mana Kamu?" bentak kak Afri. Serly tak menjawab. "Istirahat ditempat grak!" Kak Afri semakin jengkel dan menghampiri Serly. "Hey! Kenapa Kamu? Sakit?? Silahkan Kamu keluar barisan dan istirahat disana!"
"Siap" jawab Serly dengan suara pelan. Kemudian Ia balik kanan dan keluar barisan. Satu, dua langkah Ia melangkahkan kakinya tiba-tiba Serly terjatuh dan untungnya kak Afri berada dibelakangnya sehingga Serly tidak terjatuh ke tanah. Segera kak Afri membawa Serly ke tempat P3K. Kakak senior yang lainnya langsung membantu kak Afri menyadarkan Serly. "Hey! Kak bangun! Kak Serly bangun!" kak Afri berusaha menyadarkan Serly. Akhirnya Ia tersadarkan diri setelah setengah jam lebih Ia tak tersadarkan diri. Setelah kondisi Serly membaik, "Kak Serly Kenapa kok bisa sampai pingsan, kalau sakit jangan dipaksakan". tanya Kak Ifni. " Saya tidak apa-apa Kak". dengan santainya Serly mengatakan kalau dia tidak sedang sakit. Kakak Afri pun menghampirinya dan Bertanya kepadanya tetap dengan sikapnya yang cuek dan jutek "kenapa kalau kamu sakit dipaksakan untuk ikut latihan". tegas kak Afri. " karena saya ingin ikut latihan PBB Kak" jawab Serly. "Okey, tapi lain kali kalau sakin sakit jangan dipaksakan!". Saran Kak Afri. "Siap Kak Afri". Dalam hati kak Afri mengagumi Serly, karena ketangguhan dan semangat Serly. Dari peristiwa itulah kak Afri mulai memperhatikan Serly, setiap kali latihan. Dan kak Afri semakin mengagumi Serly. Sikap kak Afri yang cuek dan jutek berubah menjadi humoris. Bahkan kak Afri mulai memberikan sedikit demi sedikit perhatian kepada junior yang Dia kagumi yaitu Serly. Dan tanpa kak Afri sadari, sikap peruhannya dari jutek menjadi humoris yang sekarang ini, diperhatikan oleh sahabat dekatnya yaitu kak Oni.
Seminggu sebelum ulang tahun kak Afri, kak Oni sudah merencanakan surprize untuk kan Afri dengan melibatkan semua senior dan junior. "Tunggu hari H nya, kak Afri hh..." ancam kak Oni dalam hati. Akhirnya yang ditunggu tiba, minggu itu mungkin akan menjadi hari yang tak akan terlupa oleh kak Afri. Karena dihari ulang tahunnya Ia mendapatkan surprize dari teman-temannya (kakak senior) dan juga juniornya, yang lebih mengesankan adalah ketika Ia memberikan potongan kue yang pertamanya untuk Serly.

Kini tiba saatnya untuk pergantian masa bakti, Serly dan teman-temannya yang sekarang masih menjadi junior, akan segera menjadi senior di tahun ajaran yang akan datang. Oleh karena itu satu angkatan serly akan mengikuti kegiatan kemah Senior. Banyak pengalaman yang Ia dapatkan dari kegiatan itu. Salah satunya adalah ketika jam dua pagi mereka dibangunkan oleh Senior untuk melakukan penjelajahan malam dengan dibentak-bentak. Mereka  segera keluar dari tenda dan baris dilapangan, bergetar semua badan Serly karena kedinginan. Dibentuklah kelompok, dan kelompok Serlylah yang diberangkatkan pertama. Dari pos keberangkatan hanya diberi satu tali rafia yang panjang guna untuk menjaga anggota kelompok agar tidak hilang di tengah hutan. Sampailah Serly dengan kelompoknya dipos 4 dimana dipos tersebut ada kak Afri. Kak Afri menjadi sangat tegas, ketika itu Ia bertanya.
 "Apa yang akan Kalian lakukan untuk SAKA ini kedepan dengan modal pas-pasan Kalian?"
"Saya akan membawa SAKA ini menjadi lebih baik" jawab Serly.
"Lebih baik yang bagaimana?" dengan suara keras.
"Lebih dikenal lagi oleh masyarakat" jawab Serly lagi.
Tetapi apapun jawaban Serly saat itu selalu tidak tepat, karena yang benar itu hanya Senior bukan Junior. Saat di pos terakhirpun begitu lebih parah. Ia dan anggota kelompoknya harus menjawab beberapa pertanyaan selesai menjawab, untuk melanjutkan ke tempat perkemahan mereka disuruh jalan jongkok, dan jalannya itu nanjak keatas. Walaupun sikap para Senior begitu kejam saat itu, tetapi mereka tetap memperhatikan kondisi Juniornya. Ketika Serly jalan jongkok menuju keatas kak Afri memberi penerangan dengan lampu senternya untuk Serly. Hingga Serly sudah sampai ditempat peekemahan Kak Afri mendekati Serly dengan kelompoknya, "Silahkan Kalian istirahat, gunakan waktu dengan sebaik-baiknya" perintah kak Afri. "Siap kak". Serly menggunakan waktu istirahat yang sangat singkat itu untuk tidur.
Dari semua kegiatan- kegiatan yang telah mereka lalui, Ilmu dan Pengalaman yang mereka dapatkan, Serly telah merasakan bahwa selama ini Kak Afri selalu memberikan perhatian-perhatiannya untuk Serly. Dan kak Afri pun memfikirkan sikapnya saat ini kepada Serly. Mereka saling merenungkan apa sebenarnya yang terjadi pada perasaan mereka sekarang. Kini mereka dipisahkan oleh waktu, mereka mengejar impian mereka masing-masing. Dan selama mereka berpisah, Afri dan Serly itu selalu mengingat-ingat masa mereka ketika Afri menjadi Senior dan Serly menjadi Junior. "Jika Aku bertemu Kamu lagi tak akan aku sia-siakan kesempatan itu untuk megatakan I Love You, Junior! Akan kutunggu waktu itu datang" kata hati seorang Afri. Begitupun dengan Serly "Kuharap waktu akan mempertemukan Kita Kak! Dan kuharap ada sesuatu pesan yang akan kau sampaikan untukku yaitu kata I Love You". Curhatan hati seorang Serly yang baru merasakan indahnya Jatuh cinta. Awalnya mereka perfikir tidak mungkin mereka akan bertemu lagi, karena rasa cinta dan sayanglah yang meyakinkan mereka bahwa itu pasti.

Mereka yakin bahwa "Dari keyakinan menjadi kenyataan dan dari keraguan menjadi kepastian, jika Kita kan dipertemukan oleh Tuhan"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN ABSTRAK BIDANG ARTIKEL

Ayah

Koala Kumal