SAHABAT

SAHABAT

Liburan akhir tahun pun datang, aku Sinta kelas IX di sebuah SMP yang ada di Bogor dan sebentar lagi naik ke jenjang SMA. Hari demi hari pun aku lewati dengan canda tawa dan juga sedih bersama teman-temanku sampai tidak di rasa ujian nasional pun sudah tiba. Setiap hari-hariku hanya ku habiskan untuk belajar, dengan harapan nilai baik yang akan aku dapatkan dan bisa melanjutkan ke SMA yang aku inginkan. Hingga akhirnya hari yang dinanti namun juga mendebarkan tiba, pengawas ujian sudah memasuki ruangan sartu persatu soal pun dibagikan beserta lembar jawabannya. Aku mulai berdoa lalu kukerjakan soal-soal tersebut hingga selesai, sampai akhirnya ujian selesai dan sekarang menunggu hasil dari kerja kerasku itu dan pada akhirnya apa yang dinanti tiba juga. Lalu apa yang terjadi, gembira, bahagia, terharu, sedih bercampur jadi satu, aku melihat di papan pengumuman yang ditempeli daftar nilai ujian masional dan yang lebih mengejutkan nilaiku sesuai yang aku harapkan, sungguh bahagianya.
 Untuk merayakan ini semua aku dan teman-teman berencana mengadakan sebuah pesta dan rencana itu berjalan dengan lancar pula. Kami sangat gembira namun juga merasa sedih karena akan berpisah, tapi mau bagaimana lagi sudah jalannya seperti ini.
Waktu pendaftaran sekolah untuk jenjang SMA sudah mulai dibuka. Aku juga mulai sibuk mempersiapkan berkas-berkas dan syarat untuk pendaftaran sekaligus mempersiapkan materi untuk tes juga.
Saat pendaftaran sekolah aku menyerahkan berkas-berkas yang disebutkan dan mendapat pemberitahuan bahwa tes akan diadakan hari Rabu, itu artinya besok diadakan tes. Hari ini pun aku pulang untuk beristirahat dan bersiap untuk tes besok.
Tapi malam ini aku tidak bisa tidur aku terus memikirkan tes besok, kira-kira bisakah aku lolos dan masuk di sekolah itu, tapi biarlah yang penting terus berdo’a dan tidak lupa disertai dengan usaha seperti kata-kata yang pernah aku dengar “berdo’a tanpa usaha, bohong usaha tanpa berdo’a, sombong” hehe keren juga sih kata-katanya, hmm sudahlah hari sudah malam ku paksa saja untuk tidur.
Senyum matahari pagi pun mulai menerobos ke dalam kamarku, aku mulai terbangun dan bersiap untuk melakukan tes, dan langsung pergi ke meja makan lalu berpamitan kepada orang tuaku serta meminta do’a restu agar apa yang aku lalukan ini membawa berkah. Setelah 30 menit perjalanan akupun sampai di SMA yang aku tuju. Aku mulai memasuki ruangan yang digunakan untuk tes dan tidak lama aku menunggu masuklah seorang guru yang berpenampilan modis serta cantik wajarlah ini kan sekolah favorit. Soalpun segera di bagi aku mengerjakan dengan baik-baik dan teliti, setelah beberapa lama aku selesai mengerjakan soal dan aku mendapat pengumuman lagi bahwa hasil tes akan diberitahukan besok hari kamis. Aku kembali pulang kerumah dan membantu orang tuaku mengerjakan pekerjaan rumah, tidak butuh waktu lama untuk melakukan semua ini hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 20.00 aku berjalan menuju kamar untuk beristirahat sambil menantikan hari esok yang mendebarkan.
Pagipun datang burung-burung mulai menyanyi dengan gembira, akupun bergegas mandi dan segera bersiap untuk menuju ke sekolah. Sesampainya disana aku sudah melihat anak-anak seumuranku  bergerombol di depan papan pengumuman. Ku pikir itu adalah hasil tes kemarin dan ternyata benar, namun aku kesusahan untuk melihatnya dikarenakan banyaknya anak yang melihat hasil tesnya. Jadi aku putuskan untuk menunggu, dan akhirnya keadaan mulai sepi, “yee” betapa kagetnya aku, saat ku lihat daftar nama dan namaku tercantum disitu yang berada pada urutan kedua. Sungguh tidak menyangka perasaan senang, bahagia dan terharu namun juga sedih karena memikirkan setelah ini apa yang aku gunakan untuk administrasi serta biaya sekolahku.
Sudah biarlah aku akan membantu kedua orang tua. Aku beranjak untuk pergi ke rumah dan memberi tahu kabar gembira ini. Sesampainya di rumah aku disambut oleh Ibu dan Ibu pun terus bertanya tentang hasil tes kemarin, aku pun menjawab dengan hati yang gembira bahwa aku lolos dan mendapat urutan nomor dua. Ibu sangat senang dan bersyukur kepada Allah, betapa bahagianya aku melihat Ibu yang aku sayangi bahagia atas hasil yang aku capai.
Hari masuk sekolahpun dimulai tidak ada satupun orang yang aku kenal, saat seperti ini lah aku merindukan masa SMP namun aku berusaha untuk mencari teman dan berkenalan dengan teman yang ada di sebelahku. Aku membuka pembicaraan “Hi, nama kamu siapa” dia pun menjawab “Hallo, aku Via, kamu sendiri siapa”. “Oh iya, kenalkan aku Sinta” jawab ku “Senang bertemu denganmu” ucap Via, aku pun membalasnya yang cukup manis kepadanya, hehe menurutku sih.
Sejak itu lah kami menjadi teman baik, kemanapun bersama hingga tidak ada yang memisahkan. Jam pertama dimulai seorang guru memasuki kelas kami, “hari ini kita hanya akan berkenalan dan sedikit menjelaskan tentang kenakalan remaja, jadi perkenalkan nama Bapak Roykan dan bisa di panggil Pak Roy” ucap Pak Roy. Serentak teman-teman tertawa mendengar perkenalan Pak Roy. “Eh ada apa ini, sudah-sudah kita lanjutkan pembahasan tentang kenakalan remaja, ada yang sudah tau apa kenakalan remaja itu??” serentak teman-teman menjawab “belum tau Pak”. “Ok Bapak akan jelaskan” sahut beliau, berlanjutkan kegiatan pembelajaran pada hari itu. Aku terus berifkir makna dari kenakalan remaja, tapi sudahlah apa gunanya.
Hari demi hari aku lalui dengan Via hingga pada suatu hari Via tidak masuk sekolah, aku tidak tau kenapa “mungkin saja dia sakit” pikirku. Namun sudah beberapa hari ini Via tidak masuk sekolah aku memutuskan untuk pergi kerumahnya sepulang sekolah nanti. Jam dinding berputar dengan lambat sekali rasanya padahal aku ingin cepat-cepat pulang dan kerumah Via.
Hingga pada akhirnya bel pulang berbunyi. Aku bergegas untuk kerumah Via sesampainya disana aku hanya bertemu dengan seorang pembantunya, akupun bertanya “Bi apa Via dirumah” “Non Via tadi sekolah nak, tapi belum pulang” jawab bibi, “tapi Via beberapa hari ini tidak masuk sekolah bi” ucap ku “tapi non Via masuk sekolah terus nak” jawab bibi, “oh ya sudah kalau begitu bi, terimakasih” sahutku, “ya nak sama-sama” jawab bibi.
Aku tidak tahu dimana Via berada, kenapa dia tidak masuk sekolah beberapa hari ini, tapi biarlah akan aku tanyakan besok saat Via masuk sekolah. Haripun mulai menuju malam aku menyiapkan perlengkapanku untuk sekolah besok lalu belajar, jam sudah menunjukkan setengah 10 malam, aku pun mulai mengantuk dan kuputuskan untuk tidur saja.
Pagi sudah datang aku bersiap sekolah, sarapan lalu berangkat sekolah tidak lupa meminta restu kepada orang tua. Saat aku perjalanan menuju sekolah aku melihat segerombol anak-anak sekolah masih memakai seragam berkumpul, yang aku kagetkan mereka memegang rokok dan menghisapnya sambil melihat obat semacam pil aku tidak tahu itu obat apa. Diantara anak-anak itu aku seperti melihat seorang yang aku kenal, dia perempuan, aku terus melihatnya dan tidak ku sangka ternyata itu Via.
Aku berjalan menghampiri Via namun aku di hadang oleh anak-anak yang ada di situ, aku sangat takut tapi aku beranikan diri demi Via. Mereka berkata kepadaku “hay cewek, cantik-cantik kok sendiri” aku menjawabnya dengan nada keras “heh apa sih pergi sana” merekapun tidak jera dan masih menjawabku “mending disini aja kumpul sama kita, nggak usah pergi kesekolah”.
Aku bersikeras untuk menemui Via untuk membawanya pergi dan akhirnya aku bisa membawanya pergi. Diperjalanan aku bertanya kepada Via “Via apa yang kamu lakukan disitu, kenapa kamu tidak masuk sekolah” Via menjawab “aku bosan di sekolah sedangkan di tempat itu lebih menyenangkan” aku menjawab “itu tempat yang tidak baik Via, kamu tidak boleh kesana lagi” Via menjawab “siapa bilang, mereka sangat baik kepadaku” aku membantahnya lagi “itu karena kamu tidak tau dampak dari hal yang kamu lakukan itu.” Dan Via pun menuruti apa kataku, aku terus meyakinkannya agar tidak ke tempat itu lagi, aku terus memberinya nasihat.
Usahaku pun membuahkan hasil Via perlahan-lahan mulai kembali baik seperti Via yang aku kenal dulu dan yang paling membanggakan Via sekarang jadi murid yang berprestasi, aku bersyukur mempunyai sahabat seperti Via, dan persahabatan ini akan abadi selamanya.
NAMA            : DEWI HIDAYATIN NISA

NO                  : 22

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN ABSTRAK BIDANG ARTIKEL

Ayah

Koala Kumal