Keluarga Miskin
Keluarga miskin
Di suatu desa hiduplah sebuah keluarga
yang miskin. Kehidupannya hanya terbatas. Keluarga ini terdiri dari sepasang
suami istri dan 3 anak laki-lai semua. Mereka memiliki rumah yang cukup
sederhana, dan tanah yang cukup untuk di tempati nya tersebut. Sang suami
berkarir menjadi pedagang yang setiap hari keliling tikar. Dan sang istri tidak
bekerja. Pengangguran dirumah. Kehidupan mereka selalu tercukupi setiap hari
meskipun hanya terbatas. Dari ketiga anak ter. Anak pertama sudah dewasa dan
sudah bekera di luar kota, anak kedua pengangguran dirumah karena mengalami
penyakit kulit yang sudah seka di derita. Sudah berobat kemana-mana masih saja
belum sembuh. Dan anak yang ketiga masih sekolah kelas 3 smp.
Pada suatu hari tepat siang hari tak lama kemudian anaknya yang bekerja
diluar kota pulang dengan naik angkot. Denganajah yang suram dan aneh yang ada
anaknya itu. Sang suami istri pun sangat prihatin dengan anaknya itu. Akhirnya
sang istri tanya kepada anaknya itu. "kenapa nak kamu kok kelihatan sedih
dan tidak biasanya seperti itu..??"
tanya sang ibu. Dengan waktu yang lama anaknya baru menjawab " aku
tidak mau bekerja lagi " (dengan suara yang keras) jawab anak tersebut.
Kemudian sang suami dan isttri pun kaget dengan jawaban dari anaknya tersebut.
Dan sang suami tanya kepada anaknya " memang kenapa nak engkau tidak mau
kembali bekerja lagi"?? Tanya dari ayah. Sang anak itu pun sudah tidak mau
lagi menjawab pertanyaan dari ayahnya tersebut. Dia hanya melamun dan diam saja
semenjak pulang dari tadi siang.
Akhirnya sang suami istri pun mencari penyebab tesebut "mengapa si
anak tiba-tiba saja tidak mau bekerja. Kemudian sang suami menduga ada yang
tidak beres dengan anaknya itu. Tanpa adanya fikiran logis atau fikiran
lainnya,sang suami segera mencari tahu penyebab tersebut kepada teman-temannya.
Dan tepat pada besok pagi sang suami pergi ke tempat kerjanya itu sendirian.
Dan sang suami tanya kepada salah satu temannya. Dan sudah tanya akhirnya
temannya pun tidak tahu apa yang terjadi pada anaknya itu. Katanya temannya
pulang juga tidak pamit sama siapapun. Dia langsung saja pulang tanpa
sepengetahuan kita (teman-temannya).
Setelah itu sang suami pulang. Tak lama kemudian sampai dirumah. Tanpa
di sadarinya anak tersebut marah-marah kepada kedua orang tuanya. Untuk meminta
uang terus. Dan rumahnya dihancurkan sedikit demi sedikit dan pohon-pohon yang
ada di sekitar rumahnya dirobohkan semua. Sang suami istri pun kaget dengan
sikap anaknya yang seperti iti. Padahal dari dulu dia tidak pernah bersikap
seperti itu. Kemudian mereka berfikir kalau anak tersebut kena rasukan dari
tempat kerjanya itu. Dan semakin hari semakin parah sikap aneh yang ada pada
anak itu. Sang istri pun sangat sedih memikirkan anaknya tersebut. Sampai-sampai sang istri pun tidak berani
pulang kerumah dan tidur pun dan kedua anaknya itu bertempat dirumah saudaranya
yang dekat dengan rumahnya. Sang istri tidak berani tidur dirumah karena dia
lah yang se akan-akan di musuhi sama anaknya itu.
Akhir-akhir ini keluarga itu tidak merasa bahagia lagi. Sang suami istri
sangat sedih dan sangat memikirkan anaknya itu. Sang istri sudah sangatlah
lelah, dan sudah hampir putus asa seakan-akan dia sudah berpasrah. Akhirnya
sang suami mencari solusi bagaimana anaknya bisa kembali seperti dulu lagi. Dan
mereka merencanakan kalau mau dibawa kerumah sakit jiwa. Akhirnya di rencanakan
di keluarga terdrkatnya dan mencari bantuan kepada kapolsek setempat untuk
membawa ke rumah sakit jiwa. Karena selain dibawa dari kapolsek anaknya
tersebut malah jadi marah-marah dan tidak bisa warga sekitar mengajaknya ke
rumah sakit jiwa. Karena sudah tinggi stadium penyakit jiwanya itu.
Sesampainya di rumah
sakit jiwa langsung di kasih obat tidur. Biar bisa tenang. Disana di tungguin
sama kedua orang
tuanya.
Setelah beberapa hari kemudian. Se usai sudah di izinkan pulang oleh dokternya.
Mereka pulang dengan naik angkot. Kemudian sesampainya dirumah setelah beberapa
bulan dirumah dan sudah tidak bersikap aneh lagi semenjak sudah di bawa berobat
ke rumah sakit jiwa. Di kemudian hari dia ingin bekerja kembai diluar kota.
Akhirnya di izinkan oleh kedua orang tuanya. Dan keluarga ini sudah kembali
berbahagia lagi dan harmonis seperti dulu lagi karena anaknya sudah sembuh dan
seperti dulu lagi..
TAMAT...!!!!
Karya :
Arik Eka NurFadhilah
Komentar
Posting Komentar