CINTA TERLARANG
CINTA TERLARANG
Pagi itu cuaca tidak
bersahabat, udara yang dingin dan semua terlihat dipenuhi kabut yang sangat
tebal. Aku segera menyambar aktifitas dipagi itu, dan segera bergegas mandi
untuk berangkat kesekolah. Singkat cerita namaku Vera tapi biasanya
teman-temanku memanggilku Ve, yahh mungkin karena lebih simple.
Aku punya sahabat baik
namanya Heru, Niko dan Afny. Aku sangat menyayangi mereka karena setiap hari
merekalah yang selalu membuatku tertawa dan selalu bersamaku saat aku
sedih,senang,suka maupun duka. Heru, dia adalah sahabat sekaligus teman hidupku
tahukan yang aku maksud? Mungkin kalian menyebutnya dengan sebutan pacar.
Yahhh, Heru adalah pacarku. Sedangkan Niko adalah pacar Afny. Kami sudah lama
bersahabat, sejak kelas Satu SMK dan sekarang kami kelas Dua SMK.
Terdengar suara
knalpot sepeda yang tak asing bagiku, menjemputku didepan pintu rumahku.
“Veee!” Heru memanggilku. “Iyaa, tunggu bentar” teriakku. Dan segera aku pamit
Ibu, ayah dan kakakku untuk berangkat kesekolah. Ditengah perjalanan kami
ngobrol banyak hal dan kekonyolan Heru sering kali membuatku tertawa. Saat
lampu merah aku kan Heru berhenti dan melihat Niko. “Sendirian aja Nik? Afny
mana?” Ejekku pada Niko. “Kelaut!” Sahut Niko songong yang kelihatannya iri
karena aku berbocengan dengan Heru.
Bel sekolah berbunyi tanda masuk kelas. Aku
sekelas dengan empat sahabatku tadi. Tak heran jika guru,teman-temanku tahu
bahwa kita tidak bisa dipisahkan dan kemanapun selalu berempat. “Af, kamu tadi
kok nggak berangkat bareng Niko?Ada masalah ya?” Tanyaku kepo. “Enggak tuh, aku
tadi berangkat bareng Rudi temen aku” Jawab Afny tanpa melihat wajahku.
“Kasihan tau Niko sering kamu cuekkin” Kataku. Afny terdiam dan tidak menjawab
lagi. Bel istirahat berbunyi Kami berempat bergegas meninggalkan kelas dan
beranjak untuk pergi ke kantin sekolah. Canda dan tawa mulai muncul lagi.
Kekonyolan Heru sering memancing kami tertawa lepas dan mengocok perut kami.
Selesai sekolah kami berbocengan,Seperti biasa
Aku dan Heru dan Niko dengan Afny. Kami janjian pulang sekolah akan belajar
kelompok dirumah Afny. Aku berangkat sendiri naik angkot karena Heru tidak bisa
menjemputku tadi. Kulihat Niko sampai duluan disana tapi belum masuk mungkin
karena nunggu aku dan heru. “Assalamu’alaikum. Aff!” Teriakku memanggil Afny
didepan rumahnya. “Cekreeekkk!” Afny membukakan pintu rumahnya. “Ayo masuk, aku
dirumah sendirian nih, Ayah dan Ibuku pergi kerumah Nenekku, mungkin pulang
agak malam” Jelas Afny. “Tenang af kan ada aku” Ucap Niko merayu Afny.
“Ciyeee!” Sahutku. “Ehh Ve, Heru mana? Tanya Niko. “Dia nggak bisa dateng Nik,
katanya ada acara keluarga” Jawabku agak kecewa.
Hari mulai gelap tanda malam akan tiba, aku
mengemas buku-bukuku dan akan beranjak pulang. “Aku pulang dulu ya Af” Kata
Niko. “Iyaa Niko, hati-hati dijalan. Eh Ve kamu pulang sama siapa? Tanya Afny.
“Naik angkot lah Af, masak terbang” jawabku konyol. “Kamu ada-ada aja Ve,
nebeng Niko aja Ve kan searah juga lagian Niko juga sendiri” Ucap Afny. “Kamu
gakpapaAf? Tanyaku. “Ih, kayak sama siapa aja Ve, kita kan sahabatan udah lama.
Sahut Afny. “Anterin Ve pulang ya Nik, jangan kamu culik lo ya” Kata Afny. “Iya
Af, Ayo Ve, ntar keburu malem kayaknya mau hujan juga nih” Jawab Niko. Aku dan
Niko pun segera mengendarai motor dan menjauh dari rumah Afny. Ditengah jalan
tiba-tiba hujan turun dan lama-kelamaan semakin deras. Nikopun mengajak aku
untuk berteduh disebuah rumah kecil seperti pos. “Dooorrrrrr!” suara petir
menyambar. Aku kaget dan spontan memeluk Niko dengan erat. “Ehh maaf nik, aku
nggak sengaja soalnya aku takut banget” Kataku malu. “Hahaaa sama petir aja
takut” ejek niko padaku. 15 menit aku berteduh dan hujan lumayan reda. Aku
segera melanjutkan perjalanan pulang karena hari sudah gelap.
Keesokan harinya, aku dan Niko semakin akrab kami
sering curhat dan cerita tentang kepribadian kami masing-masing, aku baru tahu
kalau Niko itu sering disakiti oleh Afny. Afny pernah selingkuh dengan lelaki
lain tapi Niko hanya diam melihatnya. Afny memang kayak gitu orangnya dan aku
sangat mengenalnya tapi aku nggak nyangka kalau Afny tega banget nyakitin
perasaan Niko, padahal Niko sangat menyayanginya. Kebalikan seperti ceritaku,
Aku yang biasa saja pacaran sama Heru, semua aku ceritakan pada Niko karena aku
yakin Niko orangnya baik dan bisa jaga rahasia ini. “Nanti pulang sekolah aku
jemput kerumah kamu ya? Temenin aku makan” Ajak Niko. “Oke, aku tunggu dirumah
ya” Sahutku dengan raut wajah yang semangat.
Telfonku berdering “Hallo Ve, aku didepan
rumahmu” Ternyata dari Niko, “Iya tunggu bentar ya, Aku juga udah siap” Kataku.
Kami pun pergi dan berhenti disebuah restoran. “Kamu pesen apa Ve?” tanya niko.
“Udang crispy dan Jus Jeruk Nik” Jawabku karena itu adalah makanan kesukaanku.
“Loohh, itukan makanan kesukaanku” Sahut Niko seperti membentakku. “Ihh, kok
bisa sama ya. Aku jadi deg-degan nih” kataku dalam hati. Kedekatan kami semakin
dekat dan entah kenapa aku nyaman banget kalau jalan sama Niko “Tuhan, jangan
biarkan perasaan ini muncul dalam hatiku, aku takut kalau aku menyayangi Niko
lebih dari sahabat, Bahkan akupun juga tahu kalau Niko adalah pacar Afny
sahabatku dan Heru pacarku Sahabat Niko” Kataku memohon dalam hati.
Saat bel istirahat berbunyi, Aku, Heru, Niko dan
Afny berencana kalau besok kita akan kepantai untuk liburan, besok kan hari
minggu lumayanlah refreshing sehari. Malam harinya aku ditelfon Niko “Ve, Aku
mau ngomong oenting nih” Kata niko dengan suara berbata-bata. “Mau ngomong apa
sih Nik?” jawabku penasaran. “Aku nggak bisa ngomong kalau ditelfon, Kamu bisa
keTaman nggak. Aku tunggu jam 7 malam ya?” Ajak Niko. “Emmmm..Yaudah deh, aku
bisa. Jam dinding menunjukkan pukul 7 , aku langsung menuju Taman. “Kamu dimana
Nik?” Kataku dengan bingung menengok kanan dan kiri. “Kamu udah diTaman ya Ve?”
Tanya Niko. “Iya, kok kamu nggak ada, kamu bohongin aku ya? Jawabku kesal. Niko
menutup telfon “Halo, Nik HALLOOO!! Sial aku dibohongin Niko. Aku sangat kesal
sekali dengannya. Tiba-tiba dari belakang ada tangan yang menutupi mataku. “Ehh
siapa nih?”Kataku penasaran. “Ayoo tebak siapa?” “Kok kayak suara Niko?”
Gumamku dalam hati. Aku segera melepas tangannya dari mataku dan berbalik
badan. Sekuntum bunga mawar dengan cantik disodorkan tangannya dan diberikan
padaku. Aku tersipu malu. “Ve, Aku nggak bisa bohongin perasaanku, Aku tahu aku
udah punya Afny dan kamu udah punya Heru, Tapi kita nggak bahagia kan dengan
hubungan kita masing-masing? Aku nyaman saat berada didekatmu” Ucap Niko
panjang lebar. “Kamu kok gitu? Tega banget kamu menduakan Afny, kamu tahu kan
Afny sahabatku?” Ujarku. “Iyaa, tapi aku selalu disakiti Afny aku udah nggak
nyaman lagi dengan dia” Aku terdiam. Sebenarnya aku juga nyaman sama Niko. Tapi
aku tahu Niko adalah sahabat Heru pacarku. “Gimana Ve, maaf kalau aku lancang
ngomong gini ke kamu” Kata Niko. “ Iya Nik, aku jga nyaman sama kamu aku nggak
bisa bohongin perasaan aku juga, Tapi apa kita harus sembunyi-sembunyi dengan
hubugan ini? Tanyaku pada Niko. “Aku janji, suatu saat aku semua akan tahu
kalau kamu adalah pacarku dan kita nggak akan menyembunyikan hubungan kita yang
terlarang ini” Perjelas Niko, air mataku tiba-tiba menetes dan Niko mengusapnya
dan mengantar aku pulang.
Keesokannya aku, heru, niko dan Afny berangkat ke
pantai. Seperti biasa aku dibonceng dengan Heru dan Afny brbocengan dengan
Niko. Diperjalanan aku sering curi-curi pandang dengan Niko. Dalam hatiku aku
cemburu karena Niko berbocengan dengan Afny. “Kenapa sih nggak aku aja yang
sama Niko dan Heru sama Afny” Ucapku dalam hati.
Sampai dipantai, kita berempat foto-foto dan
mengabadikannya dikamera untuk kenangan, Saat foto berempat tanganku kayak ada
yang memegang dari belakang punggung Heru, dan saat kulihat tangan Niko lah
yang menggandengku. “Ya Tuhan, sejahat itukah aku karena aku berselingkuh
dengan pacar sahabatku sendiri” Ucapku dalam hati. Saat aku foto dengan Heru,
Heru mencium keningku dan Niko yang jadi photografernya. Aku takut kalau Niko
akan marah dan kecewa padaku. Setelah makan siang, Niko menarik tanganku dan
membawaku kebelakang tempat saat makanku tadi. “Mesra banget tadi kamu fotonya
sama Heru” Kata Heru kayaknya kesal padaku. “Maaf Nik aku nggak tahu kalau Heru
tadi mencium keningku” jawabku sedikit takut kalau nanti Afny dan Heru tahu.
“Ahhh, aku mau pulang, nyesel aku mau ketempat ini kalau aku hanya dibuat patah
hati, kamu bisa kan jaga perasaanku?” Tegas Niko dengan sedikit membentakku.
Aku menengok kebelakang dan ternyata Heru berada tepat dibelakangku. “Ehh heru,
udah lama berdiri disitu?” Ucapku ketakutan dengan jantung yang hampir copot.
“Oh, jadi gitu. Kalian menyembunyikan itu semua. Aku nggak nyangka banget sama
kalian berdua, Aku pikir kita sahabatan udah lama banget dan kalian tega
merusak persahabatan kita ini dengan dusta kalian. Hebat!” sindir heru yang
raut wajahnya bercampur aduk dengan perasaan kecewa dan kesal. Heru
meninggalkan aku sendiri dengan Niko dipantai itu. Sedangkan Afny dibonceng
Heru dan segera beranjak pergi meninggalkanku dengan Niko dipantai itu. Air
mataku tak henti-hentinya menetes, aku menyesali dengan perbuatanku yang sangat
jahat pada sahabat-sahabatku. Niko menghapus air mataku “Sudahlah Ve, jangan
menangis ini sudah terlanjur. Maafkan aku yang slalu membuat air matamu
menetes” Aku hanya terdiam da terus menangis. Niko mebgantarku pulang.
Malam itu hatiku rasanya tak karuan, aku
memikirkan hal bodoh yang pernah aku lalukan dengan Niko, Yaahh aku tahu aku
sangat menyayangi Niko bukan Heru. Air mataku selalu bercucuran jika aku
mengingat kejadian saat dipantai itu. Aku pikir semua akan bahagia, ceria dan
senang saat acara dipantai yang sangat indah itu tapi malah sebaliknya.
Gara-gara aku semua jadi berantakan begini. “Tuhan, maafkan aku. Entah
bagaimana aku menyelesaikan masalah ini. Aku bingung” Batinku dan bertatapan
dengan bintang dimalam yang sepi itu.
Pagi itu aku mengendarai motor dan berangkat
sekolah sendiri, tanpa Heru, Afny dan Niko. Tak biasanya aku berangkat sendiri,
aku merasa kesepian. Aku kangen suasana kekonyolan, canda dan tawa saat bersama
sahabat-sahabatku saat berkumpul. Dan kini aku menghancurkannya. Saat dikelas
Afny yang sebangku denganku yang biasanya cerewet, banyak bicara kini dia hanya
diam membisu seribu bahasa seperti tidak mengenalku lagi. “Af, maafin aku ya”
Ucapku sambil memegang tangan Afny. Afny hanya diam menatap mataku, tanpa
bicara dan langsung meninggalkanku. Niko mengajakku kekantin, Saat perjalanan
kekantin Niko menggandeng tanganku, Kulihat Heru melihatku dan hanya diam saja.
Sore harinya aku makan dengan Niko seperti dulu
tanpa memikirkan masalah yang membuatku pusing tujuh keliling. Setelah makan
aku diajak Niko ketaman. Aku sangat senang karena Niko menghiburku. Tiba-tiba
Heru meraih tanganku dan Niko hanya melongo melihatnya. Aku takut “Akan ada apa
lagi ini Tuhan” Aku membatin. “Ve, aku sangat menyayangimu. Kamu tahu itu kan?
Kenapa ya aku nggak pernah bisa marah ke kamu, apalagi ngelupain kamu, mungkin
nggak sih kalo aku ini masih sayang kamu? Kisah kita yang dulu benar-benar tak
akan bisa kulupakan.. Akan tetap ku ingat & ku kenang, walau luka semakin
terasa saat aku mengenangmu. Kau tetap yang terindah Ve, Aku menyayangimu. Dan
untuk kamu Niko, Kamu adalah sahabatku, yang kuanggap seperti adikku sendiri.
Aku tahu kamu juga menyayangi Ve, Dan Ve juga menyayangimu bukan aku. Aku rela
jika kamu dengan Ve tapi kamu harus janji Jaga dan bahagiakan Ve, jangan pernah
lepaskan dan buat dia nangis. Aku menyayangi kalian” Kata Heru dengan memeluk
Niko, Air mataku menetes. “Iya Her, Aku akan jaga Ve, Akan bahagiakan Ve. Maaf
ya kalau aku merebut Ve dari kamu, Aku tahu aku bodoh hingga tega sejahat itu
aku ke kamu” Sahut Niko dengan menundukkan kepala. “Udahlah yang lalu biarlah
berlalu” Heru menjawab dengar nyengir. Aku lega mendengar semua itu. Aku kira
bakal ada perang kedua lagi.
Saat kejadian itu, aku beraktifitas seperti biasa
dikelas tanpa ada dendam lagi. Yahh begitulah. Sekarang berganti pasangan Aku
yang dulu dengan Heru sekarang aku dengan Niko, dan Afny yang dulu dengan Niko
kini dia berpacaran dengan Heru. Aku awalnya tidak menyangka tapi semua bisa
saja terjadi. “Tuhan, jangan pisahkan kami berempat. Aku sangat menyayangi
mereka. Walau kisah kami ini cinta terlarang tapi Aku yakin dengan izinMu semua
hal bisa terjadi. Dan Niko sudah menepati janjinya dulu yang katanya hubungan
kita yang dulu backsreet sekaang telah diketahui oleh semua orang, bahkan orang
tuaku dan orang tua Niko pun juga sudah tahu.” Ucapku membatin dan tersenyum
melihat semua ini.
Komentar
Posting Komentar