CINTA BERAWAL DARI FACEBOOK

CINTA BERAWAL DARI FACEBOOK

            Berawal dari situs jejaring sosial facebook cintaku bersemi. Mungkin banyak orang beranggapan dunia maya itu hanyalah dunia khayal tapi tidak denganku, disana aku bisa mendapatkan seorang teman, sahabat bahkan PACAR. Disanalah awal kisah cintaku bersemi, berawal dari sebuah chatting atau obrolan yang terdapat dalam fasilitas facebook. Aku mengenal seorang pria humoris dan penyabar. Oh ya aku lupa memperkanalkan diri ku,yaaaa… sebut aja nama ku itu VIA dan aku ini tergolong cewek yang cuek, pemarah dan bersikap dingin kepada semua orang. Makanya aku ini selalu jarang mempunyai hubungan yang langgeng karena setiap lelaki yang menjadi pacar ku jarang mengerti sifatku, akan tetapi ada satu pria yang mengerti sifatku dan dia itu bernama PRATAMA
Kami pun lalu berkenalan pertama kali di facebook pada saat itu. Dimulai dengan dia menyapaku “ Hai”, menanyakan tempat tinggalku, sekolahku, dan masih banyak lagi. Setelah tak lama chating dia pun lalu meminta pin BBMku, setelah kuberikan pin BBMku. Kami pun lama-kelamaan akrab tetapi ada yang beda di dalam dirinya dan gue rasa sih dia menyukaiku. Dan ternyata tebakkanku selama ini benar kalau dia suka sama aku. Aku pun tak menyangka hal itu bisa terjadi, ternyata masih ada dibalik sifat watak dinginku masih ada pria yang begitu memperhatikanku mulai dari hal ngingetin sholat, jangan lupa makan, belajar, dan masih banyak lagi tetapi aku menganggap  semua itu hanya hal yang biasa aku masih bersikap dingin dan cuek terhadapnya tanpa memberikan kesan baik padanya.
            Menurutku dia lelaki yang hebat, betapa tidak padahal ku sudah abaikan chattingnya, terkadang  ,,juga ku jawab cuek akan tetapi dia tidak marah tapi malah seakan tak berhenti peduli kepadaku meski aku terlihat seperti mengabaikannya, justru dengan sikapku yang seperti ini semakin membuat dia makin berani mencoba mendekatiku. Sebulan sudah  kami saling kenal, disaat itu entah kenapa aku merasakan hal yang berbeda terhadapnya, pertama aku merasakan hal seperti itu aku hanya anggap itu hanya rasa suka biasa tetapi lama-kelamaan aku tak memungkiri bahwa ku menyayanginya.
Sekitar satu bulan lebih, aku kenal dia di media sosial. Pada saat aku asik chatting dengan dia tiba-tiba dia bilang “ Vi kita sudah lama saling mengenal tapi aku belum pernah ketemu sama kamu aku ingin lihat mukamu Vi, bagaimana kalau kita ketemuan,biar saling akrab lagi gitu !” aku pun menjawab “hem..ayo!! tapi ketemuannya enaknya dimana ya gimana kalau di stadion aja kan dekat gitu dengan rumahku biar kamu gak bisa nyulik aku, haha….” (sambil ketawa ngakakkk). Dan akhirnya dia pun menyetujui  apa kataku. Tibalah dihari dimana aku dengan dia bisa ketemuan. Sehabis pulang sekolah aku mengajak sahabatku untuk menemaniku untuk ketemuan dengan dia. Tiba-tiba hpku berdering dan ternyata dia yang bbm aku “Vi aku sudah di sampai di stadion cepat kesini ya” lalu aku menjawab “iya iya yang sabar dikit napa, cewek kan ya butuh berdandan hehehe..” Setiba aku disana aku dengan dia hanya malu-malu kucing dan akhirnya dia pun berkata denganku untuk mengajak aku berfoto dengan dia. Setelah aku berfoto dengan dia aku langsung pamit pulang.
Sesampainnya dirumah kumelihat foto tersebut tiap malam. Tak bisa kupungkiri aku benar-benar nyaman dengannya dan mulai pada saat itu kita sudah mulai akrab dan lama-kelamaan sifat dinginku leleh dan menjadi cewek yang selalu gembira jika dengannya. Seminggu sesudah kita ketemuan dia ingin main-main kerumahku dan pada akhirnya aku pun memberi tau alamatku kepadnya. Pada saat malam itu ku menunggunya yang katanya akan datang kerumahku tetapi dia tidak jadi sampai-sampai kerumahku sebab dia tidak menemukan rumahku akupun merasa kecewa terhadap omongannya
Di malam hari esoknya dia jadi kerumahku, sesampai dia dirumahku kita pun bercanda tawa bersama. Dan pada saatnya dia ingin mengungkapkan sebuah rasa yang dipendamnya selama ini dia memegang tanganku dan berkata “Vi aku mencintaimu Vi jujur aku sayang kamu dari pertama kita bertemu aku pinginnya kita nggak sebatas teman ataupun adek kakak pinginku kita lebih dari itu, maukah kamu Vi jadi pacarku??” Sontak aku kaget aku bingung kuharus jawab apa akhirnya setelah lama kufikirkan akupun menjawab “iya” (sambil malu-malu).Dia pun kulihat sangat senang, tetapi dalam hatiku masih ada yang ganjal, sebenarnya aku masih belum bisa move on dari mantanku yang selama ini nyakitin aku. Tapi tak apalah kucoba untuk bisa menyayanginya.
Dua bulan sudah kita bersama tapi aku masih belum ada rasa sayang padanya hanya sebatas rasa nyaman, malam itu pada saat anniversarry kita yang ke 2 bulan kita jalan-jalan pada malam itu dan berhenti di stadion  yang dulu kita buat untuk ketemuan pertama kita. Kemudian dia bertanya kepadaku “sayang di anniv kita yang ke 2 bulan ini semoga kita langgeng ya sayang, oh iya kamu sayang aku kan sayang?”(dengan wajah bergembira). Akupun mencoba jujur kepadanya bahwa selama ini aku belum mempunyai rasa sayang dengannya. Saat ku selesai bicara jujur dengannya tak lama kemudian ku melihat wajah yang tadinya senang menjadi sedih. Lalu setelah itu dia berkata
“Ya udah gapapa kalau kamu belum sayang aku jalani aja dulu aku sabar kok nunggu kamu sampai kamu sayang aku” (sambil menundukan kepala)
“Hah?? Serius! kamu mau menunggu aku sayang sama kamu, aku akan berusaha membuka hatiku untuk sayang sama kamu MAKASIH ya udah kasih aku kesempatan untuk membuka hatiku untukmu” jawabku.
“Iya sama-sama semoga kamu bisa sayang aku, AMINN…” jawabnya
            Setelah itu dia mengajak aku pulang. Malam yang seharusnya menjadi malam yang indah menjadi malam yang sedih. Sesampai dirumah aku langsung istirahat di kamar, setelah dikamar aku berfikir apa perkataanku tadi salah ya terhadapnya dan pada saat itu juga air mataku menetes rasanya aku sakit hati dengan perkataanku sendiri
            Pada saat esokan harinya aku mencoba untuk kerumahnya dengan sahabat-sahabatku yang bernama izza, erna, dan yang satunya bernama gista tapi sahabatku yang bernama gista itu gk bisa ikut kerumahnya PRATAMA, tapi tak apalah masih ada 2 sahabatku yang mau menemaniku menyelesaikan masalah dengan pacarku. Setelah aku sampai di rumahnya aku lalu pakir motor dan berjalan menuju rumahnya pratama.
“(mengetuk pintu)assalamualaikum” kataku
“Waalaikumsalam, cari siapa ya nak ?” kata Ibunya Pratama
“Apakah ini benar rumahnya Pratama buk” kataku
“Oh iya benar nak” kata ibunya
“Pratamanya ada dirumah gak buk” kataku
“Ada nak, tunggu sebentar ya Ibu panggilkan dulu silahkan duduk dulu nak” kata ibunya
            Tak lama setelah aku menunggu, muncul lah Pratama dengan raut muka yang kaget.
“Lho Vi ngapain kamu kesini” ucapnya sambil wajah kebingungan
“Gak ngapa-ngapain sihh cuma mau minta maaf soal perkataanku kemarin yang nyakitin kamu maafin aku ya” jawabku
“lho ngapain kamu minta maaf kan kamu gak salah, toh itu juga jawabanmu yang jujur aku malah suka kamu jujur” ucapnya
“Tapi semenjak kejadian itu kamu kelihatan berbeda seperti biasanya, seperti agak cuek gitu sama aku jarang bercanda dengan aku dan lain-lain” jawabku dengan raut muka yang sedih
“Ya udah aku minta maaf kalau hari-hari ini aku agak sedikit berbeda, jujur perasaanku masih kecewa dengan ucapanmu, tapi tak apalah mencoba tetap bertahan sama kamu” ucapnya
“Kalau emang kamu mau bertahan sama aku ya kamu jangan malah cuekin aku, seharusnya kamu itu buktiin kalau kamu membuat aku sayang sama kamu” jawabku
“Baiklah aku akan mencobanya, semangatin aku ya sayang, biar aku bisa menangin hati kamu” jawabnya dengan tertawa terbahak-bahak
“Ya udah aku mau pulang dulu udah sore nanti dicari Ibuku”jawabku
“Ya udah aku panggilkan ibuku dulu, tunggu dulu ya” jawabnya
             Tak lama kemudian datanglah ibunya
“Bu pamit pulang soalnya udah sore” sambil mencium tangan ibunya
“Iya nak, hati-hati kalau pulang”kata ibunya
            Semenjak kejadian itu aku sadar bahwa dicintai itu lebih indah daripada mencintai. Dan pada saat hari itu dan seterusnya hubungan kami menjadi lebih erat dan saling menyayangi  dan langgeng hingga saat ini.
tamat

















Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN ABSTRAK BIDANG ARTIKEL

Ayah

Koala Kumal