ANTARA AKU DIA DAN DIRINYA

ANTARA AKU DIA DAN DIRINYA
KARYA : AGNES MONICA PUTRI

                Inilah aku gadis berumur 16 th yang masaih duduk di bangku kelasa XI SMK,teman-teman biasa memanggilku putri. Aku mempunyai 2 sahabat satu laki-laki dan yang satu perempuan yaitu Dirga dan Nadelia. Aku berteman dengan Dirga sejak aku SD,dan aku berteman dengan Nadelia sejak aku kelas 2 SMP. Hari demi hari berlalu saat aku duduk di bangku SMP entah kebetulan atau memang takdir aku mendengar kabar bahwa ke dua sahabatku itu sedang berpacaran benar-benar sebuah kebetulan saat itu perasaanku hanya biasa saja karena saat itu aku juga sedang tidak lagi berkomunikasi dengan Dirga . Setelah beberapa bulan mereka berpacaran akhirnya kabar putus mereka pun beredar aku hanya bersikap biasa saja dan seolah tidak ingin tauh hingga kami lulus SMP. Dirga bersekolah di desa kami tetapi aku dan Delia di takdirkan  bersekolah di sekolahan yang sama yaitu SMK di kota kami, akan tetapi kami tidak satu kelas.
           
Suatu hari aku sedang bermain di depan rumah dan aku bertemu dengn Dirga tak tau kenapa sikap Dirga berubah padaku, waktu SMP jika bertemu denganku sikapnya hanya cuek sekarang berubah menjadi sangat ramah dan murah senyum. Akupun merasa aneh hingga suatu saat Dirga menhubungiku lewat pesan sosmed.
“Hai Putri”sapa Dirga di sosmed.
“Iya Dir ada apa ?”aku menjawab dengan biasa.
                 “Ngak ada apa-apa kok” Dirga menjawab seolah dia ingin menanyakan sesuatu.
            “ohh…..aku kirain ada pa”jawabku dengan nada santai.
                 “Put aku mau nanyain sesuatu nih” Dirga pun mulai serius.
                 “Tanya aja nggak apa-apa kok.”aku bertanya - tanya.
                 ”Apa kamu sudah punya pacar ?”.tanya Dirga padaku sejenak aku merasa  heran dengan pertanyaan Dirga.
”aku ngak punya pacar emang kenapa Dir ?" tanyaku dengan perasaan kepo.
“ngak apa-apa kok,aku boleh minta pin BB kamu ngak”.
“boleh kok ini”aku mengirim pinku ke Dirga
            Hari pun berganti aku mulai akrab dengan Dirga perasaan tak aneh pun muncul di hatiku.aku berniat mengatakan pada Delia saat aku bertemu di  sekolahan.
“Del…..”panggilku.
”iya ada  apa put”dia pun datang menghampiriku.
”ada sesuatu yang ingin aku omongin nih”.
”tentang apa”delia merasa kebingungan.
”tentang Dirga. Maaf ya Del kalau kamu tersinggung.
”aku ragu-ragu untuk mengatakan pada Delia.
”oh…ngak apa-apa kok ngmong aja”.
”Del sekarang aku lagi dekat sama Dirga apa kamu ngak apa - apa ?”.tanya kupada Delia, Delia hanya tersenyum padaku.
”ngak apa-apa kok,aku kan udah ngak ada apa-apa sama Dirga.”Delia tersenyum lagi padaku.akupun merasa lega karena sudah menceritakan semuanya pada Delia,aku beranjak pergi ke kelas dan melihat hpku ternyata aku mendapat pesan dari Dirga.
“iya Dir ada apa ? ”.aku membalas BBM dari Dirga.
”ngak ada apa_apa kok ,oh iya aku mau tanya kamu pacarnya siapa sih ?”Dirga kembali bertanya tentang hal itu lagi.
”aku ngak punya pacar Dir,ada apa sih kan kamu sudah pernah tanya tentang hal itu.”jawabku dengan keheranan.
”ngak ada apa-apa cuma tanya aja”.
”kalau ngak ada apa - apa kenapa kamu tanya seperti itu terus.”jawabku dengan keheran-heranan.
            Suatu ketika ku ambil hpku yang tergeletak di atas meja karena terdengar ada BBM masuk dan ketika ku lihat ternyata Dirga dan delia sedang saling menyindir di BBM. Semenjak kejadian itu sikap Dirga berubah padaku dan aku berniat menanyakan pada Delia.
“Del kenapa ya Dirga kok kayaknya menjauh dariku “.Delia terlihat kebingungan mendengar pertanyaanku.
”aku ngak tau Put kenapa Dirga seperti itu.
”aku merasa ada yang di sembunyikan oleh Delia.
”Del apa maksud dari status kamu kemarin”.
”status yang mana Put.”Delia seakan akan belagak tidak tau.
”yang saling menyindir dengan Dirga.”aku menjelaskan pada delia.
”oh yang itu ngak apa-apa kok”.
"Del apa kamu berantem sama Dirga.”aku pun terus menanyai Delia
”enggak kok Put.”delia terus mengelak.
”em.. ya sudah kalu gitu aku ke kelas duluan ya”.
”iya Put”.
            Semenjak hal itu tejadi,  aku dan Dirga tidak pernah lagi berkomunikasi. Aku merasa sikap Dirga berubah padaku, Dirga tidak pernah lagi tersenyum padaku, hingga suatu hari aku mendapat semua jawaban dari pertanyaanku.
“Put ada yang mau aku omongin nih.”dengan wajah gugup Delia menghampiriku.
”mau ngomong apa sih Del, ngomong aja ngak apa-apa kok.”aku menanggapinya dengan santai.
”aku takut kamu marah Put.”perkataan Delia membuatku semakin bingung.
”sebenarnya gini Put, aku tau kenapa Dirga menjauhimu.”aku merasa kaget saat Delia berkata seperti itu.
”apa…kamu tau Del ? kenapa kamu ngak ngasih tau aku apa alasannya Dirga marah padaku salahku apa.”dengan nada keras aku menjawab pertanyaan Delia.
”nggak gitu Put.. Dirga nggak marah sama kamu. Hanya saja dia tidak mau persahabatan kita runtuh.”Delia menjelaskan masalahnya.
”apa maksudmu Del ?.”aku merasa bingung dengan penjelasaan Delia.
”Dirga mencintaimu Put tapi dia tidak mau mengatakan padamu karena dia takut jika perahabatan kita runtuh”.
”nggak mungkin Del setau aku Dirga masih mencitaimu.”aku tidak percaya dengan penjelasan Delia.
”itukan dulu Put, sekarang dia mencintaimu.”Delia berusaha menenangkanku.
”nggak Del kamu bohong padaku.”aku berlari tanpa menghiraukan Delia.
           
Di hari itu aku berusaha mencari kabar tentang Dirga dan mencari kontaknya agar aku bisa berbicara dengan Dirga, dengan cara apapun aku mencoba mencari, hingga suatu hari aku mendapatkan kontaknya
“Assalamualaikum Dirga, apa kabar ?.”aku berbasa-basi dengan Dirga.
”Waalaikumsalam Put, kabar ku baik .”Dirga merasa keheranan kenapa aku bisa mendapatkan kontaknya.
”kenapa kamu tidak pernah ada kabar Dir dan kenapa kamu menjauhiku?.”tanyaku pada Dirga.
"aku nggak bermaksud menjauhimu, Put.”Dirga menjawab dengan merasa bersalah
"Dir apa kita bisa bertemu di taman besok, ada yang mau aku tanyakan.”pintaku pada Dirga
”iya put bisa.”ke esokan harinya aku bertemu dengan Dirga di taman.
“Dir kenapa sikap kamu berubah padaku?”tanyaku pada Dirga”.”enggak kok Put.”Dirga mencoba mengelak”aku sudah tau dari Delia jujur saja padaku apa benar penjelasan dari Delia,jika benar kenapa kamu tidak bilang padaku dir apa kamu tidak memikirkan perasaanku?”aku terus mendesak dirge.”aku hanya tidak ingin membuatmu terluka put”dirge mejawab dengan kepala tertunduk.”bearti kamu tau maksudku dir?”aku menahan semua amarahku”iya aku tau sebenarnya aku mencintaimu tapi aku juga masih mencintai delia gak mungkinkan jika aku memacari keduanya jadi aku berniat menjauhimu”dirge mencoba menjelaskan semua itu”tapi kenapa akmu menutupi itu dari ku ?”aku membentak dirge,air matakupun tak bias lagi ku bending.
”aku tidak ingin membuatmu sakit hati Put, aku tidak tau jika akhirnya seperti ini.”Dirga berusaha menenangkan amarahku.
”Dir apa perasaan itu masih ada sampai saat ini ?.”tanyaku padanya
”iya Put perasaan itu masih ada, Put apakah kamu mempunyai perasaan yang sama padaku?”pertanyaan Dirga membuatku terdiam sejenak
”iya Dir sejujurnya aku mempunyai perasaan yang sama padamu tapi aku sadar diantara kita ada jarak yang tidak mungkin bisa kita lewati”aku menjelaskan pada Dirga.
”iya Put aku tau maafkan aku karena telah membuatmu kecewa”Dirga meminta maaf padaku
”udahlah Dir biarlah sisa cinta kita ini kita simpan bersama menjadi masa lalu dan cukup kita yang tau.”aku merasa agak tenang dan mulai mencoba mengerti Dirga.
”iya Put maafkan aku aku telah mengecewakanmu.”dirge menyesali perbuatannya
”iya Dir sudahlah kita pulang saja dan mendingikan amarah kita, sekarang semua sudah jelas.”aku menahan air mata yang dari tadi terus mengalir
”iya Put sekali lagi maafkan aku”
           
Aku dan Dirga pun pulang, aku mengerti  apa maksud Dirga. Tidak semua cinta harus memiliki dan persahabatan lebih penting dari percintaan. Hari - hariku pun kembali normal dan berjalan seperti semula aku masih bersahabat dengan Dirga dan Delia kami masih berteman akrab karena aku tau mencari satu sahabat lebih sulit dai pada mencari seribu cinta.


THE AND

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN ABSTRAK BIDANG ARTIKEL

Ayah

Koala Kumal