303 Ruang Belajar
303 Ruang
Belajar
Saat
matahari tersenyum indah menyambut pagi hari, Desy hanya terdiam di ruang
kepala sekolah tanpa berkutip. Sebenarnya dalam kesehariannya Desy merupakan
anak yang pemalas dengan nilai pas- pasan.Makanya, ia hanya bisa membayangkan
apa yang akan terjadi setelah Kepala sekolah memasuki ruangan tersebut.Setelah
10 menit menunggu akhirnya Ibu Kepala sekolah tiba diruangan.
" Desy mulai besok kamu tidak usah
masuk sekolah !" ujar ibu kapala sekolah.
" Kenapa bu, apa salah saya, kenapa
saya tidak boleh masuk sekolah?" Tanya Desy bingung.
" Sebelumnya ibu ucapkan selamat,
karena kamu lulus seleksi OSN Fisika tingkat provinsi dan kamu besok akan
mengikuti karantina selama 40 hari." Jawab ibu kepala sekolah.
Setelah
mendengar pernyataan Ibu kepala sekolah Desy merasa lega, tapi Desy bingung
kenapa dia bisa lolos seleksi OSN.Padahal awalnya dia mengikuti seleksi OSN
hanya untuk bolos dari pelajaran yang tidak dia suka, tapi apa daya Desy malah
bisa bolos 40 hari dan tinggal di hotel berbintang lagi.
Selama
40 hari itu Desy akan menghabiskan waktu dengan 4 orang laki- laki yang lolos
OSN ini dan akan menjadi satu timnya, mereka merupakan siswa dari SMA terbaik
di Jawa Timur yaitu SMA Nusa Bangsa dan mereka
juga berwajah tampan. Banyak siswi dari berbagai sekolah yang memuja
ketampanan dan kecerdasan mereka. Tapi para lelaki itu tetap fokus dengan
tujuan mereka yaitu juara dalam OSN Nasional.
Setelah
tiba diruangan nomor 303 yang merupakan ruang belajar bagi tim OSN nya, Desy
disambut dengan wajah datar oleh salah satu rekan timnya. Mau tidak mau Desy
tetap memasuki ruangan itu.
" Huh.... kenapa harus ada cewek
sih di tim ini" keluh Gilang.
" Memangnya kenapa kalau ada cewek
nya?, baguskan jadi tim kita ada pemanisnya." Jawab Reno.
" Tim kita tuh butuh anggota yang
kompeten bukan pemanis, Reno." Balas Gilang
" Maksudmu aku gak bisa kompeten ya
walaupun aku perempuan jangan pandang sebelah mata ya!" Ujar Desy marah.
" So... apa yang kamu mau?"
Tanya Gilang nantang.
" Aku menantangmu untuk bersaing
mendapatkan nilai tertinggi di OSN nanti, jika aku berhasil kamu harus minta
maaf padaku dan mentraktir kita semua." Ujar Desy.
" Oke....aku terima asalkan kalau
aku yang berhasil kamu harus minta maaf padaku dan mentraktir semuanya."
Jawab Gilang
Dengan rasa percaya diri Desy telah menantang
Gilang yang berpredikat ranking 1 OSN Fisika. Walaupun di tahu bahwa mungkin
nanti dia tidak bisa mengalahkan Gilang tapi setidaknya Desy merasa lebih baik.
Pagi
ini adalah hari dimana karantina untuk OSN dimulai, dengan suasana yang hening
Desy bersama ke 4 rekannya sedang menunggu di ruang hotel nomor 303. Mas Bejo
yang merupakan leader di tim ini mencoba mencairkan suasana dengan mengajak
anggotanya berdiskusi. Ditengah diskusi tersebut Desy hanya diam dan menyendiri.
" Desy ayo kesini kita diskusikan
materi ini!" Ajakan Mas Bejo
" Tidak ah.. aku disini saja, aku
sedang malas lebih baik kalian diskusi dengan ranking 1 saja ." jawab
Desy.
Mendengar apa yang diucapkan Desy , Mas Bejo
hanya bisa diam karena dia tahu apa yang dirasakan Desy. Tak lama kemudian pak
Zam guru pembina OSN dari SMA Nusa Bangsa masuk keruangan.
" Apa kabar semuanya, qpakah sudah
siap untuk mengikuti pelajaran hari ini?"
" Siap .....pak" jawab semua
siswa.
Melihat guru yang datang laki- laki tampan
membuat Desy semakin kesal, ia merasa timnya bukanlah tim OSN Fisika tapi
sebuah group boy band.
" Kamu yang pqling cantik ayo
kesini! "
" Siapa .....? Saya.....? "
tanya Desy bingung
" iya siapa lagi selain kamu yang
cantik disini? "
Dengan
bangganya Desy menuju meja guru, walaupun dia sempat bingung kenapa hanya dia
yang dipanggil padahal ada banyak laki - laki disana.
" Ayo....perkenalkan dirimu !
" perintah pak Zam
Sebenarnya
Desy sedikit kaku karena dia masih kesal dengan apa yang dilakukan Gilang
padanya. Tapi Desy sadar bahwa perasaan kesal pada seseorang tidak boleh dibawa
ke pelajaran, bagaimanapun dia harus bisa mengalahkan Gilang saat OSN nanti.
"
Baiklah pak... Nama saya Desy, saya dari SMA Bhakti senang berkenalan
dengan kalian."
" Apa motivasimu mengikuti OSN ini?
" tanya Mas Bejo
" Jujur saja awalnya saya mengikuti
OSN ini hanya untuk bolos pelajaran ...eh...malah aku lolos seleksi. Mungkin
aku lagi hoki."
Mendengar pernyataan dari Desy suasana ruangan
langsung berubah tota. Gilang yang awalnya tidak suka dengan kedatangan Desy
menjafi sangat membencinya. Setelah selesai jam pelajaran Desy hanya duduk diam
menyendiri di ruang tunggu hotel. Terlihat jelas ada penyesalan di wajahnya.
Melihat Desy duduk sendiri, Mas Bejo langsung datang menghampirinya.
" Kenapa kamu diam dek...?"
Tanya Mas Bejo
" Eh...Mas Bejo... gak papa kok
mas" jawab Desy
" Pasti karena tadi ya.....?"
Desy
tetap saja diam dan tidak mau bicara kenapa dia diam. Walaupun Mas Bejo dengan
lembut bertanya kepada Desy. Setelah beberapa saat mereka saling diam, akhirnya
Desy mau mengungkapkan isi hatinya.
" Apa saya salah mas....kalau saya
bilang bisa kesini karena hoki? "
"Sekarang mas tanya apa cita - cita
Desy? " mencari topik lain.
"
Hah...cita - cita? Saya pengen jadi ahli astronomi terkenal mas."
" Lalu jika ada yang bilang cita -
citamu payah dan kamu bisa jadi ahli astronomi dengan faktor hoki, apa yang
kamu rasakan?"Tanya Mas Bejo.
" Pasti akan aku tonjok
mereka."
"
Itulah yang mereka rasakan, mereka pengen kamu menghargai usaha mereka,
mereka belajar mati - matian sedangkan kamu bilang cuma hoki."
" Benar juga apa yang dikatakan
Mas Bejo, pasti mereka juga merasa kesal padaku.Mereka telah menambah waktu
belajarnya dan mereka akan sangat marah jika ada yang bilang mereka lolos ujian
karena faktor hoki atau keberuntungan." Ucapan Desy dalam hati.
Hari mulai berganti pembinaan yang kedua
sedang berlangsung, saat ini Desy dan kawan - kawan mendapatkan soal pertama
dari guru pembina. Dengan semangat Desy mengarjakan soal tersebut. Setalah
memahami perkataan dari Mas Bejo, Desy menjadi lebih semangat dalam belajar.
Sambil menunggu hasil belajar tadi Mas Bejo mengajak seluruh timnya termasuk
Desy makan siang di prasmanan hotel.
Seperti biasa Desy bisa bergaul
dengan baik pada ketiga rekannya, namun tidak pada Gilang. Desy tetap saja
merasa bahwa Gilang harus minta maaf padanya.Begitu juga pada Gilang, sebelum
Desy bisa mengalahkan nilainya dia tetap beranggapan bahwa Desy hanya menjadi
beban di timnya.
Pengumuman
hasil belajar pun telah diumumkan setiap siswa diberi catatan daftar ranking,
sementara dalam daftar terlihat Desy menduduki peringkat lima atau terakhir dan
tentu saja Gilang menduduki peringkat pertama. Memang susah untuk bisa
mengalahkan kecerdasan Gilang, dia memang terkenal siswa yang cerdas dan selalu
mendapat ranking pertama disekolah. Bahkan dia merupakan murid kesayangan
kepala sekolah SMA Nusa Bangsa.
Setiap
hari Desy terus belajar dengan giat siang malam dia habiskan hanya untuk
belajar. Bahkan dia rela tidak menyentuh ponselnya demi mendapatkan predikat
ranking satu. Apalagi Desy disetiap hasil tes belajar minggunya dapat naik
peringkat menjadi peringkat 2. Sampai saat ini Desy berhenti pada peringkat
kedua. Disamping itu Gilang selalu mengamati Desy yang semangat belajar untuk
mengalahkan dia. Mereka berlima saling membantu dan saling belajar bersama.
Tapi entah kenapa lama- kelamaan
perasaan Gilang yang sangat membenci Desy malah berubah menjadi benih - benih
cinta. Dan pada hari terakhir OSN mereka diberi satu tes lagi, tak disangka
Desy menjadi peringkat pertama dan Gilang tersenyum pada Desy.
Akhirnya,
hari OSN Fisika pun tiba mereka memberikan seluruh kemampuannya pada soal OSN
Fisika dengan kompak dan teliti Desy mengerjakan soal demi soal. Saat menunggu
hasil tes, Desy dan timnya berdoa semoga berhasil menjadi juara nasional lalu
membanggakan sekolahan mereka masing- masing. Akhirnya hasil lomba di bacakan
dan tim Desy menjadi juara Nasional.
" Hei Gilang kamu masih ingat
dengan tantangan yang kita buatkan? Jadi hari ini kita akan pesta dan semua
akan dibayar Gilang, Hore......" sorak Desy.
" Iya... akan kubayari tapi aku
yang pilih dimana kita pesta okay..."
" Ya udah yang penting makan malam
gratis ya kan Mas Bejo, Mas Juna, Reno."
Di malam yang menyenangkan ini mereka makan
malam disebuah cafe, mereka saling bercanda dan melepaskan beban pikiran yang
mereka rasakan selama 40 hari dikarantina, lalu Gilang keluar sambil mengajak
Desy dan mengungkapkan semua yang teah dipendamnya selama ini.
Selesai
Komentar
Posting Komentar