SELEMBAR SURAT UNTUK MAMA
SELEMBAR
SURAT UNTUK MAMA
Perkelakan
nama saya IVA , aku seorang anak berusia 16 tahun aku sekarang duduk di bangku
SMK , aku terlahir dari keluarga sederhana sejak kecil aku ditinggal orang
tuaku bekerja diluar kota , aku hampir tidak pernah bertemu dengan orang tuaku
,rasa rindu yang sangat besar yang aku pendam didalam hatiku yang kusimpan
sejak dulu , aku dititipkan kepada nenek dan kakek , sejak kecil aku menganggap
mereka seperti orang tuaku sendiri karena mereka yang selalu menemani
hari-hariku dan merawatku sejak kecil .
Dua
bulan yang lalu ayah dan ibuku pulang , tetesan air mata yang temani aku
menyambut kedatangan mereka karena sangat bahagianya aku bisa bertemu ayah dan
ibuku , tak lama mereka berada disini di rumah kami dan menemani hari-hariku
karena mereka harus kembali bekerja ,aku terkadang berfikir aku ini siapa bagi
ayah dan ibuku , aku seperti seorang anak yang kurang kasih sayang dari kedua
orang tua ku , namun aku mengerti mereka tak pernah menginginkan semua ini ,
karena tuntutan ekonomi mereka harus meninggalkan aku ,dan ayah ibuku bekerja
semata-mata itu hanya untuk kebahagiaanku.
Sering
aku berpikir seandainya aku seperti mereka yang selalu mendapatkan kasih sayang
orang tuanya , selalu bersama orang tuanya , meminta bantuan kepada orang
tuanya jika mereka kesusahan , berkeluh kesah kepada orang tuanya , seandainya
aku bisa seperti mereka akan bahagianya hidupku tapi aku berusahan mensyukuri
semua ini mungkin ini sudah jalan hidup ku seperti ini
Suatu
hari aku jatuh sakit , nenekku memeriksakan aku kedokter , dan dokter bilang
aku terkena penyakit KANKER dan sudah
mencapai stadium akhir . karena tuntutan pekerjaan ayah dan ibuku tidak bisa
pulang untuk menemani aku yang sedang sakit ini , nenek sudah membawa aku ke beberapa dokter namun dokter
bilang penyakitku sudah tidak bisa disembuhkan . aku hanya bisa pasrah dan berdo’a akan keajaiban tuhan
akan kesembuhanku ini , keluargaku terus menangis akan semua keadaanku seperti
ini
Aku
yang sekarang sakit dan terbaring dirumah sakit ini tidak bisa berbuat apa-apa
lagi aku hanya bisa mirintih dan terus meminum obat-obat yang mungkin bisa
menghilangkan sedikit rasa sakit ditubuhku ini
, hanya itu yang bisa aku lakukan setiap harinya , aku rasanya sudah
tidak kuat menahan rasa sakit yang ku rasakan saat ini bukan hanya rasa sakit
yang kurasakan rasa kecewa pun yang aku rasakan karena orang tua ku tak bisa
menemaniku disaat aku sakit seperti ini . Beberapa menit kemudian waktunya aku
minum obat sebelum aku minum obat nenek ku mau menyuapi ku makan , aku meminta
nenekku mengambilkan selembar kertas untukku , dan kutuliskan sebuah surat
untuk ayah dan ibuku
SELEMBAR SURAT UNTUK AYAH DAN IBUKU
“Ayah
, ibu maafkan aku yang tak pernah membuat kalian bahagia , tak pernah membuat
kalian bangga akan memiliki anak sepertiku ,aku tak pernah menyesal menjadi
putrimu ayah ibu , maafkan aku jika aku punya salah kepada kalian , aku merasa
sudah tidak kuat dengan penyakit yang aku derita ini . aku sangat sayang ayah dan ibu yang jauh sedang bekerja untukku
.hanya selembar surat ini yang bisa aku berikan
untuk ayah dan ibu maaf aku yang selalu membuat kalian susah. “
Setelah
selesai menulis surat itu VIA yang terlihat pucat , lemas dan tidak berdaya itu
menutup matanya untuk selama-lamanya , neneknya pun menangis disampingnya ,
keluarganya yang lainnya pun berusaha menghubungi kedua orang tuanya . kedua
orang tuanya pun langsung pulang . setelah kedua orang tuanya datang jenazah
IVA pun langsug dimakamkan . kedua orang tuanya pun menyesal karena saat IVA
sakit dan menderita karena penyakitnya
mereka tidak bisa menemani IVA
Suatu
ketika ibu IVA membersihkan kamar IVA , ibunya menemukan selembar kertas di
atas tempat tidur IVA , yang ternyata adalah selembar surat dari IVA , ibunya
pun membaca isi surat dari IVA dengan rasa menyesal dan bersalah ibunya pun
menangis tersedu-sedu setelah mebaca surat dari IVA itu dan berkata bukan IVA
yang salah tapi ibu yang salah dan ibu yang tak pantas menjadi ibu IVA , ibu
tak pernah membuat IVA bahagia , ibu mementingkan pekerjaan daripada IVA maafin
ibu IVA….
Neneknya
pun langsung menghampiri ibu dan berkata tak perlu ada yang disesali yang
terjadi biarlah terjadi mungkin ini semua sudah jalan hidup kita , hidup ini
sudah ada yang mengatur dan kita haya bisa menjalankanya biarkan IVA hidup
tenang didunia barunya itu jika kamu terus-terusan kau menangis sama saja kau
menyiksa IVA disana . jangan biarkan IVA menderita untuk kedua kalinya
“ Jalan hidup setiap orang itu berbeda-beda jadi
kita harus mensyukuri hidup kita sendiri jangan iri dengan kehidupan orang lain
, berusaha kalau kalian ingin merasakan hidup seperti mereka , jadikan
kegagalan sebagai pelajaran hidup agar menjadi lebih baik dari sebelumnya ….
Jadilah orang yang berguna untuk orang lain jangan hanya menjadi beban orang
lain “ …..” orang lain bisa seprti itu kenapa kita tida bisa seperti mereka “
Motivasi
“Jadilah dirimu sendiri dengan segala kekuranganmu
dari pada menjadi diri orang lain tapi dengan semua kebohongan “mengikhlaskan sesuatu yang disayangi untuk
seseorang yang benar-benar membutuhkannya “
KARYA
: ARIFATUL LAILIYAH
KELAS
: XI-AKUNTANSI 1
NO.ABSEN
: 10
|
Komentar
Posting Komentar