SAHABAT JADI CINTA
SAHABAT
JADI CINTA
Bel sekolah pun
berbunyi tanda masuk kelas, aku masuk ke kelas dengan sahabatku yang bernama
iqbal. Dia itu teman aku sejak kecil, orangnya sangat baik dan perhatian kepada
semua orang terutama kepadaku sahabat terbaiknya. Karena dia orangnya sangat
menyenangkan membuat aku selalu nyaman berteman dengannya.
“ iqbal, loe udah ngerjain tugas belum kalau
udah gue nyontek donx” kataku
“ Akh loe bel bisanya nyontek melulu kapan
loe bisa ngerjain tugas sendiri tanpa bntuan orang lain” jawab ikbal
“ He he he” aku malah tersenyum
“ Ekh mlah senyum nich tapi awas besok
jangan nyontek lagi yach” kata
iqbal
“ sok sift” jawabku
Sahabat Jadi Cinta
Akhirnya pelajaran
pun selesai sekarang waktunya pulang, hari ini aku gak di jemput sama ilham
cowokku. Dia lagi ada tugas di kampusnya karena dia sudah menjadi mahasiswa,
aku dan dia cuman berbeda 2 tahun. Dari tempat parkiran kelihatan ikbal lagi
ngeluarin motornya kemudian aku menghampirinya.
“ Ikbal tunggu, bareng yuk pulangnya” kataku kepada iqbal
“ ayo emang loe nga di jemput bel sama cowok
loe” jawab iqbal
“ gak dia lagi ada tugas di kampusnya jadi
gak bisa jemput gue hari ini, gue bareng loe yach” ucapku
“ Ayo, kita kan tetanggaan jadi pulangnya
searah, ayo naek”ajak iqbal
“ ok thanx yach bal, loe emang temen terbaik
gue” jawabku
“ Ia loe cuman nganggep gue temen terbaik
loe, tapi gue pengennya lebih bel” kata
ikbal di dalam hatinya.
“ Ayo buruan malah bengong”ajakku
Kami pun sudah
nyampe di rumahku, tapi iqbal gak mampir dulu ke rumahku dia langsung pulang.
Didalam rumah mamah sudah menungguku untuk mengajak makan siang bersama, beliau
sudah menyiapkan makanan kesukaanku. Aku langsung ganti baju lalu bergabung di
meja makan yang sudah ada adik-adikku, ayahku gak ada dia masih kerja pulangnya
sore. Kamipun makan dengan lahap.
Dari luar rumah
kedengeran ada yang memanggilku, ternyata dia iqbal ngajak aku main ke tempat
biasa kita nongkrong bareng yang lain.
“ Hai bella” iqbal menyapaku
“ tunggu bentar aku ganti baju dulu bal” jawabku sambil masuk lagi ke dalam
“ bel sebenarnya aku pengen ngajak kamu ke
suatu tempat yang menyenangkan karena aku menyukaimu tapi sayangnya kamu sudah
ada yang punya” kata iqbal dalam hatinya
“maaf yach aku lama ganti bajunya” kataku
“ia gak apa-apa, ayo kita pergi” ajaknya
Setibanya di
tempat biasa kita nongkrong, sudah banyak orang yang lagi asyik ngobrol dengan
temannya masing-masing. Akupun menemui teman cewekku namanya cika, dia temen
sebangkuku orangnya sangat baik dan menyenangkan, dia juga naksir sama iqbal
tapi gak berani ngungkapinnya. Sedangkan iqbal menemui temen-temenya yang lain.
“ hai cik” akupun menyapanya
“ hai bel” cika balik nyapa
“ loe udah lama di sini cik” kataku
“ gak baru bentar, kok loe bareng ikabal ke
sininya bel” tanya cika
“ ia, emangnya kenapa?” jawabku
“ gak kenapa – kenapa, emangnya ilham kemana gak bareng loe?” tanya cika
“ eum bilang aja loe cemburu gue bareng
iqbal, ilham lagi ada tugas di kampusnya jadi gak bisa maen ke sini” jawabku
“ oh loe bisa saja, gue gak cemburu kok sama
loe” kata cika
“ besok di sekolah ada tugas sama ulangan
gak, cik?” tanyaku
“ kalau gak salah, gak ada bel” jawabnya
“ syukurlah kalau gak ada , gue lagi males
belajar hari ini” kataku
“ eum emang tiap hari loe males belajar
kalau gak di suruh sama ilham, tadi pagi juga kamu ngerjain PR di sekolah
nyontek lagi yach sama iqbal” katanya
“ he he he” aku cuman tersenyum
Dari kejauhan
iqbal memanggilku dia mengajakku pulang karena sudah sore sebentar lagi mau
adzan maghrib, akupun berpamitan sama cika dan cikapun sebentar lagi mau pulang
katanya. Akupun menghampiri iqbal yang lagi nungguin aku, kita pun langsung
pulang tanpa kemana-mana dulu. Di depan rumah, mamahku sudah menunggu karena
sudah sore banget aku baru pulang, aku terus diomelin tapi aku tidak
menghiraukannya kemudian mamahku juga berhenti mengomel.
Keesokan harinya
ketika aku sedang berjalan menuju gerbang sekolah mau pulang, tiba - tiba ilham
mengagetkanku ternyata dia menjemputku, tetapi baru hari ini aku merasa aneh
kenapa aku gak bahagia di jemput sama ilham malah berharap sekarang aku bisa
pulang bersama iqbal. Ya allah apa yang sudah terjadi kepadaku, apa aku mulai
menyukai iqbal akh itu gak mungkin tidak tidak aku hanya menganggap iqbal
sahabat terbaikku saja.
“ Hai bel” sapa ilham tiba-tiba
“ eh kamu kirain siapa?”jawabku
“ emang nya kamu ngarepin nya siapa?” tanyanya
“ gak ngarepin siapa-siapa, di kiranya kamu
masih sibuk ngerjain tugas kampus”
Jawabku
“ oh masalah itu sudah beres kok tugasnya,
sorry yach kemarin aku gak bisa jemput kamu” katanya
“ gak apa-apa, aku kemarin pulang bareng
sama iqbal” kataku
“ baguslah kalau kemarin kamu ada yang
nganterin pulangnya” jawabku
Iqbalpun datang
menghampiri kita berdua, dia cuman nyapa kita berdua terus dia pun pergi tanpa
berkata apa-apa. Keliatannya dia lagi buru – buru, jadi gak sempat berbincang – bincang dulu sama kami.
“ itu iqbal buru – buru mau kemana” tanya ilham
“ gak tahu kayak nya ada keperluan, jadi
harus buru – buru” jawabku
“ oh gitu iqbal itu sangat baik banget yach
sama kamu “ kata ilham
“ ya iyalah dia baik karena aku sudah
temenan dengan dia dari kecil” jawabku
“ tapi keliatannya dia itu suka sama kamu
bel “ kata ilham
“ apa sich, gak mungkin dia cuman nganggep
aku teman terbaiknya doanx” jawabku
“ ia kamu nya aja yang gak ngerasa, tapi aku
bisa ngerasain dan melihat kalau dia itu suka sama kamu liat saja sikap dan
perhatiannya sama kamu itu penuh dengan kasih sayang” kata ilham
“ udahlah itu cuman persaan kamu saja yang
cemburu sama iqbal” jawabku
Ketika ilham
bilang kalau iqbal itu suka sama aku perasaanku jadi tak menentu, hatiku
mendadak dag dig dug tidak seperti biasanya. Apa benar yang di katakan ilham
bahwa iqbal suka sama aku, akh itu gak mungkin itu cuman perasaan ilham saja.
“ ekh malah bengong lagi mikirin apa” ilham mengagetkanku
“ eum gak mikirin apa-apa, cuman lagi
berpikir kalau sebaiknya kamu itu harus lebih jauh mengenal iqbal biar kamu gak
cemburu terus” kataku
“ aku itu gak cemburu, cuman yang aku
katakan itu semuanya benar” jawab
ilham
“ udahlah, emang iqbal orangnya baik dan
asyik, seru kalau berteman dengan dia walaupun kadang – kadang suka nyebelin juga” kataku
“ tuch kan kamu terus saja muji dia,
emangnya gak bosen sedikit – sedikit
kalau kita bertemu pasti saja selalu ngomongin dia” jawab ilham
“ apa sich kamu sensitif banget, kamunya
yang duluan ngomongin iqbal” kataku
“ bukannya gitu, tapi emangnya gak bosen
tiap harikita bertemu ngomongin iqbal terus, seharusnya kita itu ngomongin
tentang hubungan kita” jawab
ilham
“ ia sudah kita ngomongin yang lain saja,
sorry kalau aku sudah menyakiti perasaanmu” kataku
“ ia udah lain kali jangan di ulangi lagi,
sekarang kita mau kemana?” jawab
ilham
“ kita pulang saja, aku pengen cepet
istirahat capek tadi habis ada pelajaran olahraga” kataku
“ ia udah kalau gitu kita pulang” ajak ilham
Kita pun pulang,
saat di perjalan pulang ke rumah kami tidak banyak bicara malah pada diam
seribu bahasa. Sesampainya aku di rumah akupun turun dari motor, lalu aku
mengajak iqbal mampir dulu ke rumah.
“ kita udah nyampe bel” kata ilham
“ oh ia makasih yach sudah nganterin aku
pulang” jawabku
“ ia sama – sama itu sudah jadi tanggung jawab aku sebagai cowok
kamu” kata ilham
“ ayo mampir dulu ke dalam, ketemu
orangtuaku mereka nanyain kamu terus katanya sekarang kamu jarang main ke rumah” kataku
“ lain kali saja, aku ketemu orangtua kamu
salamin aja pada mereka, sekarang aku belum sempet main ke rumahmu lagi karena
sibuk” jawabnya
“ ia udah kalau gitu” kataku
“ aku pamit pulang dulu yach sampai ketemu
besok” pamit ilham
“ ok hati – hati di jalan” kataku
Ketika aku sedang
membantu ibu di dapur nyuci piring habis makan malam, tiba – tiba ada seseorang yang mengetuk pintu
rumahku, lalu akupun membuka pintu dan ternyata itu iqbal. Tiba – tiba hatiku dag dig dug ketika melihat
iqbal ada di hadapanku, akupun sangat senang saat melihat iqbal datang ke
rumahku.
“ lagi sibuk bel” tanya iqbal
“ gue cuma lagi bantu ibu nyuci piring” sahutku
“ oh gue pikir gak lagi sibuk” jawab iqbal
“ emangnya ada apa?” kataku
“ ngga, tadinya gue mau ajak loe keluar,
tapi ya udahlah lain kali aja bisa kan?” pinta iqbal
“ ngga apa – apa sekarang juga udah beres kok” kataku
“ oh baguslah kalau begitu” jawab ilham
“ emangnya kita mau kemana?” tanyaku
“ gue mau nunjukin sesuatu sama loe” jawab iqbal sambil tersenyum
“ mau nunjukin apa?” tanyaku penasaran
“ nanti juga loe tahu bel, ya udah kita
berangkat yuk” ajak iqbal
Kami pun bergegas
pergi dari rumahku, di jalan aku bertanya – tanya sebenarnya iqbal mau ajak aku kemana tidak
seperti biasanya malem – malem
gini dia ngajak aku keluar dan mau nunjukin sesuatu apa yach jadi bingung.
Iqbal bilang tempatnya sedikit jauh jadi aku bersabar, aku semakin penasaran
saja apa yang mau iqbal tunjukin ke aku. Beberapa saat kemudian iqbalpun
berhenti di suatu tempat sebelumnya kami belum pernah datang ke tempat ini,
tempatnya itu tidak terlalu ramai dan tidak terlalu sepi.
“ kita kok berhenti disini bal” tanyaku bingung
“ ia emang ini tempatnya” jawab iqbal
“ terus apa yang mau loe tunjukin ke gue” tanyaku lagi
“ ia sudah tapi kamu jangan marah yach,
soalnya aku sudah lama mempersiapkan ini semuanya cuman nunggu waktu yang
tempat saja mudah – mudahan ini adalah waktu yang tepat buat
aku jujur” jawab iqbal
“ ada apa sich ngomongnya mulai aku kamu dan
mau jujur apa? makin penasaran aja” sahutku
“ bentar, tunggu dulu sebentar disini yach” jawab iqbal
Lalu iqbal
berjalan entah mau kemana, aku di suruh nunggu semakin penasaran saja apa yang
mau iqbal tunjukin ke aku, gak terlalu jauh iqbal melambaikan tangannya
menyuruhku menghampirinya entah apa yang sedang dia lakukan di sana, semakin
membuatku penasaran saja. Setelah aku samapai disana, ternyata iqbal menunjukan
kunang – kunang yang berada di tepian danau itu
sangat indah banget tapi aku terkejut di pingir danau ada lilin – lilin yang bernyala yang membentuk kata I
love you, aku sangat kaget dan tidak menyangka kalau iqbal akan menyatakan
perasaannya padaku.
“ bel, aku sangat cinta dan sayang sama
kamu, tapi kamu udah punya pacar” sahut
iqbal
“ loe nembak gue bal” tanyaku serius
“ ia bel, maaf aku memendam semua perasaanku
selama ini karena aku gak bisa jujur karena kamu udah punya cowok” jawab iqbal
“ sudah lama loe memendam semua ini ke gue” tanyaku lagi
“ ia bel sudah cukup lama, dan aku baru
berani mengatakannya sekarang karena aku sudah gak tahan melihat kamu berdua
terus sama ilham, apalagi tadi siang di gerbang sekolah hatiku merasa sakit bel
melihat kalian berdua ngobrol” jawab
iqbal
“ kenapa gak dari dulu bilangnya bal?
Sebelum gue jadian sama ilham” tanyaku
“ aku cuman takut kamu akan menolakku dan
merusak persahabatan yang sudah kita bangun dari kecil bel, makanya selama ini
aku pendam perasaan ini” sahut
iqbal
“ jujur saja aku juga mulai menyukai kamu
lebih dari sekedar sahabat bal, ketika kita pulang bareng waktu itu. Hatiku
mulai aneh berdebar dag dig dug ketika dekat denganmu” jawabku mengakui
“ jadi gimana bel hubungan kita sekarang” tanya iqbal sangat serius
“ gimana yach aku juga jadi bingung, kamu
telat bal aku sekarang sudah sama ilham, aku juga gak ingin membuat ilham
kecewa kepadaku” jawabku
“ bener bel aku telat mengatakan ini semua,
tapi sekarang aku lega sudah mengungkapkan perasaanku yang selama ini aku
pendam. Terus kita bagaimana sekarang?” tanya
iqbal lagi
“ ia sekarang kita sudah tahu tentang
perasaan kita masing – masing,
tapi kita gak bisa jadi sepasang kekasih, kita masih jadi sahabat terbaik saja
seperti biasanya” jawabku
“ ia bel aku gak mau kehilanganmu, gak apa – apa sekarang kita bersahabat dulu ke
depannya gak tahu apa yang akan terjadi sama kita” kata iqbal
“ makasih ia bal, kamu sudah mau ngertiin
situasi aku” jawabku
“ ia bel sama – sama” kata
iqbal
Malam itu aku dan
iqbal pun sangat bahagia, karena aku tidak menyangka kalau iqbal akan
menyatakan perasaanya kepadaku, tapi di sisi lain aku pun bingung dengan ilham
karena aku juga menyukai dia. Tapi iqbal orang nya sangat pengerti dia pun bisa
menerima ini semua kami masih jadi sahabat terbaik, malem itu pun kami pulang
dengan hati berbunga – bunga.
Keesokan harinya
di sekolah aku menceritakan kejadian waktu malem itu ke cika, walaupun aku tahu
kalau cika itu menyukai iqbal juga tapi aku bingung harus menceritakan ini
semua kepada siapa lagi karena cuman cika sahabat terbaikku dan yang bisa
menjaga rahasiaku.
“ cik gue mau curhat nich” kataku
“ emangnya mau curhat apa? Kayanya serius
dech” tanya cika
“ ia tapi loe jangan marah yach?” jawabku
“ kenapa gue harus marah? makin panasaran
saja” tanya cika
“ semalem iqbal nembak gue” jawabku
“ apa?” kata cika kaget
“ ia gue juga tahu, loe suka sama iqbal tapi
gue bingung harus curhat kepada siapa lagi selain loe, cik” kataku
“ ia gak apa – apa curhat aja, sebenarnya gue sudah tahu dari dulu
kalau iqbal itu menyukai loe, bel” jawab
cika
“ masa sich cik, sekarang gue harus
bagaimana yach cik?” tanyaku
“ bagaimana dengan perasaanmu sekarang” tanya cika balik
“ gue juga bingung cik, gue suka sama ilham
tapi belakangan ini gue juga suka sama iqbal.” Jawabku
“ kalau gini jadi bingung ngasih solusinya
juga, ia sudahlah sekarang loe ikutin aja apa isi hati loe, bel” kata cika
“ makasih cik atas sarannya, loe emang
sahabat terbaikku” kataku
“ ia sama – sama, kita sebagai sahabat harus saling membantu” jawab cika
“ sekali lagi makasih banget, cik” kataku
Guru pun masuk,
kami memulai pelajaran dengan khidmat karena sekarang pelajaran sejarah gurunya
sangat galak, jadi semua murid takut semuanya pada diam mendengarkan apa yang
lagi di terangkan sang guru.
Bel sekolah
berbunyi waktunya pulang hari ini aku gak di jemput sama ilham katanya ada
acara. Aku di minta cika untuk mengantarnya ke toko buku, kita pergi naik
angkutan umum. Di perjalanan kita melihat ilham lagi jalan sama cewek, gak tahu
siapa cewek itu aku baru lihat. Hati ini merasa terbakar melihat ilham pegangan
tangan sangat mesra dengan cewek itu, kita pun menghampiri mereka ilham sangat
kaget melihat kita ada di sana.
“ hai ilham, cewek ini siapa” sapa aku mengagetkannya
“ diii aaaaa” jawab ilham sambil terbata – bata
“ ini siapa sayang” kata cewek itu sama ilham
“ apa dia memangilmu sayang, sebenarnya dia
siapa?” kataku agak berteriak
“ aku pacarnya, dan kamu siapa?” timbal cewek itu lagi
“ apa kamu pacarnya, dari kapan kalian
berpacaran” kataku agak marah
“ kami baru aja jadian, kira – kira baru 1 bulanan” jawab wanita itu lagi
“ ternyata selama ini kamu ada tugas kampus,
ada acara bilangnya. Ini yang kamu lakukan di belakangku selingkuh dengan cewek
lain.” Kataku
“ dengarkan aku dulu bel”
“ sudahlah gak ada yang harus di jelasin
lagi” kataku sambil pergi
Aku dan cika
langsung meninggalkan ilham dan cewek itu, dari tadi cika tidak bicara sedikitpun,
hanya cewek itu saja yang bicara. Ilham mencoba mengejarku tapi aku dan cika
langsung naik taxi gak menghiraukan teriakan ilham yang memanggilku. Aku
meminta maaf kepada cika karena gak jadi mengantar ke toko bukunya, keburu aku
melihat ilham dan cewek itu. Selama di perjalanan pulang aku menagis cika
mencoba menghiburku, supaya aku tidak berlarut – larut dalam kesedihan.
Aku tiba di rumah,
aku turun dari taxi pamitan sama cika. Tadinya cika mau menemaniku dulu tapi
aku menyuruhnya pulang, aku langsung masuk kamar gak pengen ketahuan habis
nangis oleh mamah yang lagi asyik nonton tv. Aku menghubungi iqbal dan
menceritakan yang terjadi tadi siang, iqbal pun kaget dan mencoba untuk
menghiburku dan dia juga mengajak aku ke luar nanti malam untuk menghiburku,
tapi aku menolaknya karena aku pengen sendiri dulu tak ingin kemana - mana.
Keesekon harinya
aku sekolah seperti biasanya, iqbal dan cika selalu ada di sampingku untuk
menghiburku takutnya aku melakukan sesuatu yang dapat merugikanku mereka emang
teman terbaikku selalu ada di waktu aku senang dan susah. Mereka selalu
bertanya terus tentang ilham tapi aku gak mau membahasnya dulu, pelajaran di
mulai kami pun belajar semesti biasanya.
Pulang sekolah di
luar gerbang sekolah ilham sudah ada menungguku, aku berusaha mencoba untuk
menghindari ilham tapi aku ketahuan, ilham menghampiriku. Aku terus berlari
tapi ilham mengejar dan menghentikanku, aku pun berhenti.
“ bel tunggu aku, dengerin dulu penjelasanku” kata ilham
“ apalagi sich yang harus di jelaskan
semuanya sudah jelas” jawabku
“ kemarin yang kamu lihat itu
sebenarnya......” kata ilham kemudian diam
“ sebenarnya apa?” tanyaku lagi
“ sebenarnya dia itu cuman teman kampus aku,
yang menyukaiku tapi aku gak balik menyukainya cuman kemarin - kemarin aku lagi
kesal sama kamu, soalnya kamu terus membicarakan dan memuji iqbal setiap kita
bertemu, terus dia ngajak jalan aku mengiakannya jadi kita jalan bareng dech” ilham menjelaskan panjang lembar
“ tapi gak kini caranya, untuk membalasanya
kekanakan banget” kataku simpel
“ ia jadi maafin aku, kemarin aku khilaf” jawab ilham
“ ia aku maafin, tapi hubungan kita berakhir
sampai di sini saja” kataku
“ maksudnya kita putus” tanya ilham
“ ia kita putus saja, mungkin kita sudah
tidak cocok” jawabku sambil meninggalkan ilham
“ bella tunggu kita gak boleh putus kita
bisa bicarain ini semua dengan baik - baik” teriak ilham
“ gak ada yang harus dibicarakan lagi, sudah
cukup sampai disini” teriakku lagi
Aku tak
menghiraukan teriakan ilham, aku terus berjalan menjauhi ilham akhirnya
hubunganku dengan ilham berakhir walaupun hati ini sakit, tapi kalau di biarin
berlanjut takut saling menyakiti terus. Makanya ini adalah keputusan yang
terbaik untuk mengakhiri hubungan ini. Setibanya di rumah aku langsung menelpon
iqbal dan cika menceritakan kalau aku dan ilham sudah putus, mereka kaget
mendengar keputusanku.
Satu bulan sudah
berlalu, awalnya ilham terus saja mengajak balikan lagi tapi aku terus
menolaknya karena sudah terlajur sakit hati. Tapi akhirnya ilham mengalah kita
jadi sahabat saja. Selama itu juga iqbal selalu menghiburku dan mengatakan
perasaannya terus, tapi aku belum bisa menerimanya walaupun sudah tidak ada
penghalangnya tapi aku pengen menyembuhkan luka di hati ini.
Akhir pekan pun
tiba, iqbal mengajakku main ke suatu tempat yang belum pernah kami kunjungi.
Sore itu pun aku pergi sama iqbal naik motor, selama perjalanan kami diam hanya
menikmati suasana perjalanan yang segar setibanya disana kami pun turun dari
motor.
“akhirnya kita tiba juga disini” kata iqbal
“ ia emang tempatnya menyenangkan banget” jawabku
“ ia disini aku pengen ngomong sesuatu” kata iqbal
“ ngomongin apa lagi?” tanyaku
“ masalah kita bel, aku gak mau nunggu
terlalu lama sekarang kamu dan ilham sudah putus jadi sudah gak ada penghalang
lagi untuk kita bisa bersatu” jawab
iqbal
“ tapiiii” belum selesai berkata iqbal sudah memotong ucapanku
“ untuk sekarang tidak ada kata tapi, kamu
itu harus segera move on jangan takut masalah kemarin akan terulang kembali,
aku akan menyayangimu sepenuh hatiku tanpa ada pengkhianatan” kata iqbal
“ aku masih bingung harus bagaimana?” kataku
“ kamu jangan bingung – bingung, lupakanlah masa lalu mari kita
bangun kembali semuanya dari awal.” Kata
iqbal
“ oklah kalau begitu kita mulai semuanya
dari awal, jadi sekarang kita syah jadi sepasang kekasih” kataku
“ nah kaya gini semangat aku senang mendegar
ini semua” kata iqbal
“ iya bal, aku gak mau kehilangan kamu” kataku
“ makasih ya bel, aku akan jagain kamu
semampuku” sahut iqbal sambil memelukku
“ ia bal sama – sama” kataku
Akhir pekan ini
membuatku dan iqbal sangat bahagia, karena aku tidak menyangka bisa jadian sama
iqbal. Diapun berjanji akan tetap menjagaku seperti dulu dan tidak akan
meninggalkanku, aku terharu dia mencintaiku dengan begitu tulus. Tapi semua ketulusan
cinta ini gak akan ku sia – siakan,
akan ku jaga sampai akhir hayat nanti.
Keesekon harinya
seperti biasanya ku ceritakan kejadian semalam pada cika, cika pun bahagia
walaupun sebenarnya pasti dia sakit hati. Aku pun memberitahukan hubungan ku
sama keluargaku mereka sangat menyetujuinya karena mereka sudah kenal jauh sama
keluarga iqbal juga, gak ketinggalan akupun menceritakannya pada ilham walau
pertamanya ilham kaget dan gak setuju dengan hubunganku ini. Tapi akhirnya dia
menyadarinya bahwa dia sudah tidak ada hak lagi dan merestuinya. Akhirnya kami
bisa menjalani hidup ini dengan bahagia bersama iqbal , temanku dan keluargaku.
Komentar
Posting Komentar