PENGHUJUNG SUPERNOVA

PENGHUJUNG SUPERNOVA



Judul : Inteligensi Embun Pagi
Penulis : Dewi Lestari
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun terbit: 2016, cetakan pertama
Tebal Buku : 724 Halaman

            Sastrawan Indonesia yang beberapa bukunya telah difilmkan ini sukses meraih popularitas sebagai penulis setelah merilis seri novelnya yakni Supernova. Mulai dari Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh (2001), Akar (2002), Petir (2004), Partikel (2012), Gelombang (2014) dan yang menjadi penutup cerita ialah Inteligensi Embun Pagi (IEP) (2016). Dalam seri penutupnya ini, Dee menggunakan konsep kehidupan lain, atau dimensi berbeda yang hidup berdampingan dengan kehidupan manusia.
Tokoh-tokoh seperti  pada supernova sebelumnya  Bodhi, Elektra, Zarah, Alfa, dan Gio menjadi peretas. Mereka menjadi satu dan saling terkait menjalani misi kehidupan melawan sarvara yang dikomandoi oleh Ishtar, ibu Sati, Togu dan Simon. Peretas adalah individu yang dalam tiap siklus samsara akan mengalami amnesia, sampai mereka bisa berhasil menjalankan misi mereka yaitu meraih kesadaran. Lalu infitran berupa kelompok pembebas yang menjaga peretas untuk menyelesaikan misinya. Sementara savara adalah kelopok penjaga yang berusaha membuat peretas tetap dalam keadaan siklus samsara dalam fase amnesia.
Keberangkatan Gio ke Lembah Suci Urubamba memperkenalkannya dengan upacara Ayahuasca bagi Gio. Pertemuan Gio dengan Madre Ayahuasca di alam spirit memberikannya petunjuk baru tentang siapa identitas Gio sebenarnya sekaligus misi yang diembannya. Berawal dari itulah, kelak Gio dan tokoh-tokoh peretas akan bertemu. Tanpa sepengetahuan para Peretas, Liong telah mengatur strategi agar gugus Asko memiliki kesempatan kedua. Dengan memanfaatkan anggota gugus lain yang tersisa, Liong berhasil menambal sulam kekuatan gugus Asko. Kesempatan terakhir itu hanya bisa mereka raih di sebuah portal bayangan yang tidak diketahui lokasinya oleh siapa pun kecuali seorang Peretas. Baru pada titik itulah, para anggota gugus Asko menyadari betapa besar misi yang mereka emban, dan betapa besar pertaruhan serta konsekuensi yang harus mereka tanggung.
Serial Supernova, termasuk Intelegensi Embun Pagi mendorong kita menggali makna lebih dalam dari jalan cerita tentang kehidupan yang disajikan. Sebuah  pertentangan tiada akhir antara pihak yang selalu bergerak dan menawarkan perubahan dengan mereka yang sebisa mungkin mempertahankan keberadaanya atas nama keseimbangan, baik-buruk, gelap-terang, dan siang-malam. Kisah penutup dalam Intelegensi Embun Pagi memiliki alur yang cepat, sehingga tampaknya meninggalkan banyak lubang yang masih tak terjelaskan. Namun, kekuatan penulis fiksi ialah membangun suatu ‘dunia’ bagi pembacanya, dan tampaknya Dee menggambarkannya dengan baik. Buku penghujung kisah Supernova yang sudah ditunggu-tunggu pembacanya.
           


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN ABSTRAK BIDANG ARTIKEL

ABSTRAK BUKU PengadaanTahun 2014/Ke-2

Pengadaan I 2014