Gagal Move On

Gagal Move On

Tik.. tik.. tik.. bunyi hujan diatas genting, hujan benar benar membuatku teringat kejadian 2 bulan yang lalu. Kejadian dimana aku harus kehilangan kekasihku bernama sebut saja “Ivaldo”. Dan namaku sendiri Novi. Aku sangat menyayanginya, namun tangan tuhan telah memisahkan kami. Hingga suatu hari, aku meminjam ponselnya dan aku melihat ada sebuah chat singkat dari cewek lain yang berisikan sayang sayangan. Tak sengaja aku melihat chat itu berisikan “Des, aku sangat menyukaimu.” Mak deg, tak ku sangka ternyata selama ini sudah ada cewek lain dibelakangku. Seketika dunia mau runtuh, bulir bulir air mata keluar menetes dan membasahi pipiku. Dan terjadilah perang hebat antar aku dan Ivaldo. Setelah berjam jam berdebat, lalu kita pulang kerumah sendiri sendiri. Ya walaupun kekecewaan yang ku bawa pulang karena harus mengakhiri hubunganku dengannya.
Dan sejak itu, aku menjauh dari Ivaldo. Aku cukup tau diri, tidak mau mengganggu kebahagiannya bersama cewek barunya. Rupanya dia juga merasakan perubahan yang sikapku. Berkali kali dia berusaha mendekatiku mengajak aku untuk berteman. Bahkan aku sengaja untuk menjahuinya. Walaupun hal ini sangat menyiksaku, sekarang tidak ada lagi yang memperhatikanku, walaupun masih suka perhatian dan masih suka kepo tentang kabarnya dan tentangnya. Tetapi aku tidak mau sakit lebih dalam lagi.  

Dan setelah berlalu dia datang lagi dalam kehidupanku, dan dia meminta maaf kepadaku. “Nov, aku minta maaf sama kamu.” Katanya pelan dengan nada berat, seperti ada yang mengganjal dihatinya. Aku hanya terdia, lalu dia berkata lagi. “Aku tahu sudah menyakiti hatimu, kamu sangata kecewa padaku. Dan yang harus kamu tahu, sejak saat itu aku sangat kehilanganmu. Baru kusadari, kamu terlalu berharga bagiku. Aku menyayangimu, maafkan aku.” Ivaldo berkata dengan tersedu. Dan sementara itu mulutku terdiam, ingatanku kembali kemasa itu. Saat dimana rasa itu sangat sakit harus melepaskannya dengan kekasih pilihannya. Dengan susah payah aku harus menjauh dan melupakannya. Tidaklah dia menjadari bahwa aku telah melalui masa susah move on, masa sulit melupakan mantan. Ku hapus air mata dengan tissue, tidak boleh menangis lagi. Semua sudah berlalu, tidak boleh menangis lagi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN ABSTRAK BIDANG ARTIKEL

Ayah

Koala Kumal