BERSAMA WALAU TERPISAH JARAK
BERSAMA WALAU TERPISAH JARAK
( Karya : Milla
Suci Rahayu )
Burung-burung
bernyanyi menjanjikan sejuta harapan, rerumputan menari-nari menyambut indahnya
pagi.
Aku
Milla anak yang tidak pintar dan tidak bodoh, aku berada diantara teman-teman
yang super kocak, aku bangga memiliki teman seperti mereka dan aku juga senang
bersama dengan mereka. Walau kadang juga mereka sangat menyebalkan. Tapi,
bagiku hanya lelucon saja.
Saat
aku pergi untuk mencari makan di kantin aku selalu bersama dengan
teman-temanku. Finia seorang cewe yang tidak move on dari mantannya, Fitria
gadis gingsul yang diberi kelebihan memiliki sifat percaya diri yang tinggi,
Ikadwi wanita idaman lelaki yang memiliki body sexy. Kami semua di kantin dan
mengobrol.
“ososos,
ada kaka Jihan” kataku
“mana-mana?”Finia
kepo
“wajahnya
ngangenin ya?” ejek Ikadwi
“wkwkwkwk”
tertawa kami bersama
Jihan
adalah kakak kelas ku yang memiliki paras yang biasa biasa saja tetapi ia
sangatlah percaya diri dan beranggapan bahwa dirinya adalah wanita paling
cantik se-sekolahku.
Aku
memiliki masalah dengan Jihan, hanya karena seorang mantanya menyukaiku, dia
selalu mengejek saat bertemu dengan ku, tapi aku sih cuek saja, bukannya tak
berani, tetapi aku malas bertengkar hanya karena seorang laki-laki.
Bel
masuk pun berbunyi kami segera masuk ke
kelas untuk melanjutkan pelajaran. Setelah pelajaran selesai, terdengar bunyi
bel pulang, aku pun segera keluar kelas dan menuju ke lapangan untuk mengambil sepeda motor.
Sesampainya
di rumah aku langsung ganti baju dan segera untuk makan siang dan ternyata
tidak ada masakan sama sekali.
“Bu,
kenapa Ibu tidak masak, aku sudah lapar Bu” kataku
“Iya
nak, kalo kamu lapar kamu pergi saja beli nasi, Ibu tidak masak karena tadi Ibu
kerumah tantemu” jawab Ibuku
Aku
langsung pergi ke warung makan yang agak jauh dari rumahku, karena sangat lapar
aku mengendarai dengan kecepatan tinggi.
Setelah
sampai, aku langsung turun dari motorku, ternyata warung makan itu sangat rame,
aku pun mengantri dan duduk di samping warung.
Tiba-tiba
ada seorang laki laki yang mendekatiku dan bertanya namaku, aku menjawabnya
dengan santai dan tidak ada pikiran negatif tentang laki-laki tersebut, karena
kelihatannya dia laki-laki yang baik.
Akhirnya
setelah melakukan obrolan cukup lama, aku kini mengenal identitasnya, namanya
Alvin, yang bertempat tinggal di perbatasan kota ku.
Meninggalkan
Alvin yang sedang duduk, aku langsung masuk warung dan memesan makanan, setelah
selesai di buat aku pun langsung keluar dari warung dan menyapa Alvin dengan senyuman tipis.
Pertemuan yang singkat,
namunpunyakesanteresendirididalamhati,
membuakutersenyumsendirimengingatperistiwaini. Namun, komunikasi kami
tidaksampaidisitu, karenasaatmaumeninggalkanwarung Alvin
mencobamemintanomorHpmilikku. Kinikomunikasibersama Alvin seringterjadimeskihanyamelaluismssaja.
Tidakada rasa canggunglagiuntukberkomunikasibahkandiaseringmemberikanperhatian
– perhatiankecil yang membuathatinyamandengankehadirannya.
Waktuterusberjalan,
perkenalankubersama Alvin kiniterhitungsatubulanlebih. Dimataku, Alvin orang
yang baik, pintar, sopandansatuhal yang membuatkukagumadalahkesederhanaan.
Terusmenerusberkomunikasidengan
Alvin membuatkusemakindekat. Sangatdekat! Bahkantidakadalagihal – hal yang
ditutupimulaidarikeluargahinggateman – temanakrabnyakiniakuketahui.
Saatmalamminggu Alvin
mengajakkumakanmalamberdua, akumenganggapbahwainihanyamakanmalambiasa.
Tapiakusalah, Alvin malamitumengungkapkan rasa sukanyakepadaku.
“ tidakusahbercanda, Vin. Itutidaklucu!”
katakudengansuarategas.
Hinggasaatituakuberfikirsemuaituhanyacandaansemata,
tapiakusalahbesar. Akumelihatronawajah Alvin yang mengatakanjikadiamemangjujur,
akutidakbisaberkataakujugasudahsangatnyamandisamping dia. Akudan Alvin
jugasudahbegitu au karaktersatusama lain. Hinggasaatiniakumenyandanggelarsebagaikekasih
Alvin. Hatikusangatberbuga – bunga.
Tetapibelum lama
menikmatikebersamaanmanisbersama Alvin hubungan kami diuji. Alvin haruspergike
Surabaya utukmeneruskansekolahsepak bola disana.
Akutidakbisamenolakkeputusannya. Itusemuajugauntukkebaikandirinyasendiri,
akutidakbolehegois.
Akhirnya, harikeberangkatanke
Surabaya pun tiba. Akumengantarkannyakestasiun, denganberathatiakuharusmelepasnyapergijauhdarisisiku.
Kiniakuharusmenjalanihubunganjarakjauhdengan Alvin. Hari demi hari, bulan demi
bulan, kami cobalewati. Kecemasan, ketakutan, perasaanrindu yang
mendalamsudahmenjaditemanbaikku. Apalagi Alvin yang terkenalakrabdenganbanyak
orang membuatkusemakincemas. Namunsatuhal,
kepercayaanmembuatkubertahanhinggasaatini. Perjalanan yang tidakmudahnamunakumenikmatisemuanyabersama
Alvin. Untunglahteknologisekarangsemakincanggih, denganadanyaHpkomunikasi kami
tidakpernahputus.
Dengan modal kasih saying
kitasama – samabertahanmelewaticobaanini,
melewatijarakdanujianuntukmenjadijodohsejatinantinyawalaupunjarangsekalibertemukitaharusbisasalingpercaya,
jagamata, jagahatimasing – masing.
Komentar
Posting Komentar